Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan produksi cabai di lahan cabai pantai Kulon Progo seluas 1.000 hektare sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan potensi cabai pantai Kulon Progo (PaKu) beradai di wilayah Trisik, Bugel, Garongan sampai Karangwuni.
"Potensi cabai pantai Kulon Progo (PaKu) bisa mengubah lahan tidur menjadi lahan sangat produktif dan menghasilkan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi," kata Aris.
Ia mengatakan petani mampu mengubah lahan tidur dengan inovasi yang berkelanjutan, yakni inovasi irigasi. Dulu hanya menggunakan sistem bronjong menjadi sumur rentang, kemudian inovasi berubah lagi dengan pompa dan sekarang dengan sprinkel.
Dari sisi usaha tani, yang dipilih tanaman bernilai tinggi, yakni cabai. Komoditas ini menjadi salah satu penyebab inflasi. Dan produksi Kulon Progo menyumbang 15 persen dari kebutuhan nasional.
"Ke depan cabai PaKu ramah lingkungan," katanya.
Aris mengatakan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian berkomitmen mendukung penuh pengembangan cabai PaKu, mulai dari perluasan lahan area, pengolahan, dan pemasaran hasil.
"Ke depan akan dapat bantuan benih cabai dan plastik mulsa untuk lahan yang dioptimalkan produknya," katanya.
Selain itu, lanjut Aris, Kementan berkomitmen mendirikan bangsal-bangsal pascapanen. Harapannya di kawasan cabai PaKu tumbuh pengolahan berbahan baku cabai atau hilirisasi produk, seperti bon cabai sampai saos.
"Rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian," katanya.
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo sendiri sudah menginisiasi pasar lelang cabai. Sampai saat ini ada 12 pasar lelang sepanjang lahan cabai PaKu.
"Ini sangat luar biasa dalam meningkatkan nilai tawar petani yang selama ini pembayaran tunai dan pengurus lelang membayar ke anggota. Ini terobosan dengan kerja sama salah satu bank di Kulon Progo," katanya.
Berita Lainnya
Wagub DIY meminta TPPS berkolaborasi tekan stunting
Selasa, 29 Oktober 2024 23:14 Wib
Liga 1: Persib Bandung turunkan kekuatan penuh vs Bhayangkara FC
Sabtu, 23 Maret 2024 8:45 Wib
Paku Alam sebut Hari Jadi DIY momen bangkitkan kecintaan budaya Yogyakarta
Rabu, 13 Maret 2024 21:03 Wib
BPBD Bantul menyalurkan logistik kedaruratan korban dampak cuaca ekstrem
Minggu, 10 Maret 2024 19:06 Wib
Warga DIY diimbau segera lapor SPT Tahunan
Rabu, 21 Februari 2024 0:49 Wib
Capres Anies: Pemberantasan korupsi dimulai dari presiden
Kamis, 18 Januari 2024 10:19 Wib
Capres Ganjar: Cegah korupsi, digitalisasi dan pembatasan uang kartal
Kamis, 18 Januari 2024 4:45 Wib
Prabowo: Disanksi pejabat tak jujur laporkan LHKPN
Kamis, 18 Januari 2024 4:26 Wib