Demo dengan kekerasan bukan bagian demokrasi

id Demonstrasi,Demokrasi,Penyampaian Aspirasi

Demo dengan kekerasan bukan bagian demokrasi

Tangkapan layar - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf dalam kuliah umum bertajuk "Pembangunan Politik di Era Reformasi Menjelang Pemilu Serentak 2024", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube ILMU POLITIK FISIP UNPAD, di Jakarta, Jumat (21/10/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Prof. Maswadi Rauf mengatakan pelaksanaan demonstrasi yang bersifat kekerasan atau mengganggu kepentingan umum bukan merupakan bagian dari demokrasi.

"Demo yang bersifat kekerasan atau mengganggu kepentingan umum, seperti terjadi kemacetan lalu lintas bukanlah bagian dari demokrasi. Demo bagus, tapi kalau demo dengan kekerasan, merusak pagar DPR, gedung, membakar ban di jalan, membikin macet jalanan, itu bukanlah demo yang sesuai dengan tuntutan demokrasi," ujar Maswadi di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dia sampaikan saat menjadi narasumber dalam kuliah umum bertajuk "Pembangunan Politik di Era Reformasi Menjelang Pemilu Serentak 2024", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube ILMU POLITIK FISIP UNPAD di Jakarta.

Maswadi menyampaikan demonstrasi yang merupakan bagian dari demokrasi adalah demonstrasi yang dilakukan secara damai. Demonstrasi secara damai itu merupakan salah satu tuntutan jika suatu bangsa menginginkan pelaksanaan demokrasi yang senantiasa berkembang dengan baik.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar UI: Demo bersifat kekerasan bukan bagian demokrasi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024