Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta tetap berupaya mengembangkan sektor pertanian meskipun tidak memiliki lahan luas dengan menjadikan kota tersebut sebagai pusat benih dimulai dari benih pisang dan akan dikembangkan untuk benih tanaman lain.
"Kota Yogyakarta tidak terlalu luas, sehingga tidak memungkinkan untuk menghasilkan produk pertanian. Oleh karenanya, pertanian perkotaan diarahkan sebagai seed center atau pusat benih," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi di sela Gelar Potensi Pertanian di kompleks Balai Kota Yogyakarta, DIY, Jumat.
Salah satu benih tanaman yang tengah digencarkan diproduksi di Kota Yogyakarta adalah benih pisang dari setidaknya lima varietas di antaranya Raja Bagus, Raja Bulu, dan Raja Lawe.
Pembenihan pisang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta dengan metode kultur jaringan sehingga mampu menghasilkan benih dalam jumlah banyak untuk memenuhi permintaan.
Menurut Sumadi, benih pisang dari Kota Yogyakarta bahkan sudah dipasarkan hingga ke Jawa Barat untuk selanjutnya disemaikan di lahan pertanian dan produknya didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan pisang di Jakarta dan Bandung.
"Selain itu, belum lama ini juga ada kerja sama dengan Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat yang berkomitmen mengambil benih pisang dari Yogyakarta," katanya yang menyebut benih pisang dari Yogyakarta mampu menghasilkan produk pisang yang tahan hama dan memiliki buah yang besar.
Ia pun mendorong agar pengembangan benih tidak hanya dilakukan untuk berbagai varietas pisang saja tetapi bisa diperluas untuk jenis tanaman lain.
"Saya kira, kerja sama dengan peneliti atau akademisi terkait teknologi pertanian juga dibutuhkan agar upaya menjadi seed center ini bisa diwujudkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, pengembangan pertanian di Yogyakarta tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama seperti kabupaten lain yang masih memiliki lahan luas.
"Pertanian perkotaan memang dilakukan di tengah keterbatasan lahan. Oleh karenanya, pengembangan seed center menjadi pilihan yang paling memungkinkan untuk dilakukan karena tidak membutuhkan lahan luas," katanya.
Meskipun demikian, ia tetap mendorong masyarakat untuk menggalakkan pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan atau tempat lain yang memungkinkan dengan program lorong sayur atau kampung sayur.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat sekaligus untuk meningkatkan pendapatan," katanya.
Kelompok tani yang sudah terbentuk dari program kampung sayur, lanjut Suyana, juga banyak memiliki inovasi olahan pangan dari produk pertanian yang dihasilkan, seperti sirup kunyit asam, sambal jambu, bakso goreng daun anggur, hingga dendeng dari bonggol pisang.
Berbagai potensi pertanian perkotaan beserta produk olahan pangan tersebut ditampilkan dalam Gelar Potensi Pertanian di kompleks Balai Kota Yogyakarta yang akan berlangsung hingga Minggu (20/11/2022).
Berita Lainnya
Wapres RI inginkan Indonesia menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah
Selasa, 23 April 2024 20:04 Wib
Jokowi ingin Apple-universitas RI membuat pusat SDM dan inovasi
Rabu, 17 April 2024 15:23 Wib
3.315 polisi jaga aksi di MK
Selasa, 16 April 2024 12:27 Wib
PSSI: Pusat latihan IKN dilengkapi delapan lapangan
Selasa, 9 April 2024 18:39 Wib
Gedung LBH-YLBHI Jakarta terbakar
Senin, 8 April 2024 5:42 Wib
Indonesia bakal miliki Pusat AI berinvestasi Rp3,1 triliun
Kamis, 4 April 2024 5:17 Wib
KPU RI diminta beberkan data infrastruktur teknologi Pemilu 2024
Rabu, 3 April 2024 20:23 Wib
Anak korban gempa Bawean, Jatim, peroleh penanganan psikososial
Sabtu, 30 Maret 2024 15:26 Wib