Wamenkes: 420 RS pendidikan penuhi kebutuhan nakes

id kementerian kesehatan,rumah sakit pendidikan,arspi,rumah sakit,dokter spesialis

Wamenkes: 420 RS pendidikan penuhi kebutuhan nakes

Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. (ANTARA Jatim/HO-Humas Unair/WI)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan bertekad mempercepat pemenuhan dokter, dokter gigi, dan spesialis untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) di seluruh fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
 
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan pemerintah menyiapkan 420 rumah sakit pendidikan guna memberikan layanan kesehatan yang memadai sekaligus bisa menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
 
"Seperti yang kita tahu, banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang masih kekurangan tenaga kesehatan, dibutuhkan waktu sekitar tujuh sampai 36 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di jejaring layanan rujukan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
 
Dante menjelaskan upaya akselerasi dilakukan dengan menambah kuota dan jumlah program studi di fakultas kedokteran serta melakukan program pengampuan rumah sakit pendidikan terhadap rumah sakit lainnya.
 
 
Skema itu disebut juga dengan Academic-Based Health System (AHS). Melalui skema tersebut, rumah sakit didorong agar tidak hanya berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam bidang pendidikan dan penelitian.
 
“Kami bentuk sistem rumah sakit online untuk meningkatkan sistem integrasi dan interoperabilitas antar rumah sakit, sehingga rumah sakit pendidikan yang sudah ada bisa mengampu rumah sakit lainnya,” kata Dante.
 
Sejauh ini, program AHS telah dilaksanakan oleh Universitas Indonesia sejak tahun 2010 lalu. Kala itu, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia diintegrasikan dengan RSUPN Cipto Mangunkusumo untuk memberikan layanan kesehatan juga meningkatkan produksi tenaga kesehatan yang berkualitas dan bermutu*.
 
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian Kesehatan siapkan 420 rumah sakit pendidikan di Indonesia
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024