Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta menargetkan menambah jumlah kelompok tani untuk lebih menguatkan program ketahanan pangan dan pada tahun ini diharapkan setidaknya muncul enam kelompok tani baru.
“Penambahan kelompok tani tersebut dilakukan melalui berbagai program, dari identifikasi wilayah dan pembinaan kepada kelompok masyarakat yang berpotensi bisa dikembangkan menjadi kelompok tani,” kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Eny Sulistyowati di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Eny, meskipun luas lahan di Kota Yogyakarta sangat terbatas namun tidak menghalangi upaya untuk membentuk kelompok tani karena masyarakat masih bisa mengoptimalkan lahan pekarangan yang tidak terlalu luas untuk pertanian.
“Lahan pekarangan bisa dioptimalkan untuk menanam berbagai sayur sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sayur dari lahan mereka sendiri,” katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, keberadaan kelompok tani di masyarakat akan mendukung upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian, hingga saat ini di Kota Yogyakarta sudah memiliki 276 kelompok tani.
“Dari kelompok tani yang sudah terbentuk, banyak yang sudah mampu melakukan panen raya pada tahun lalu. Kegiatan panen raya ini banyak dilakukan pada September,” katanya.
Berbagai tanaman yang sudah berhasil dibudidayakan dan kemudian dipanen di antaranya sayuran seperti sawi, cabai, terung, selada, kangkung, kembang kol, kol, hingga stroberi.
Selain dari kelompok tani, upaya untuk memperkuat ketahanan pangan juga dilakukan berbasis masyarakat dengan keberadaan kampung sayur yang sudah berjalan sejak 2019.
Inovasi tersebut bahkan mampu meningkatkan skor pola pangan harapan Kota Yogyakarta karena adanya peningkatan konsumsi sayur dan buah di masyarakat sebagai salah satu indikator penilaian.
Inovasi kampung sayur juga mengantarkan Kota Yogyakarta meraih penghargaan sebagai kota terbaik dalam Perencanaan Pembangunan Daerah 2022.