Merosot, dolar AS

id dolar AS,indeks dolar,yen Jepang,kebijakan BoJ,pertemuan Fed

Merosot, dolar AS

Ilustrasi - Pekerja menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj/aa. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Dhemas Reviyanto)

New York (ANTARA) - Merosot di pasaran, dolar AS  terhadap euro pada akhir perdagangan Selasa pagi WIB di satu titik mencapai level terendah baru 9-bulan.

Euro mencapai setinggi 1,0927 dolar, diperdagangkan pada level tertinggi sejak April tahun lalu, sebelum memangkas kenaikan untuk diperdagangkan menguat 0,05 persen pada 1,08605 dolar.

Kenaikan awal euro dibantu oleh komentar dari anggota dewan gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Klaas Knot dan Peter Kazimir, yang keduanya menganjurkan untuk dua kenaikan 50 basis poin lagi pada pertemuan Februari dan Maret.

ECB akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat untuk memperlambat inflasi yang masih terlalu tinggi, Ketua ECB Christine Lagarde mengatakan pada Senin (23/1/2023), sebagian besar mengulangi pedoman kebijakan bank terbaru.

Survei para analis Reuters juga mendukung kenaikan 50 basis poin pada dua pertemuan berikutnya dan puncak suku bunga akhirnya 3,25 persen, dari tingkat saat ini 2,0 persen.

"Sungguh yang mendorong hal ini adalah divergensi kebijakan bank sentral," kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera di Washington.


"Setidaknya dalam siklus saat ini, pasar menganggap hari-hari paling hawkish The Fed berada di belakangnya. Jadi ketika Anda mempertimbangkan prospek kebijakan bank sentral, itu menggambarkan dolar pada posisi yang kurang menguntungkan, mengingat taruhan pasar pada Fed bergerak lebih lambat daripada mitra di luar negeri," kata Manimbo.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dolar turun terhadap euro di tengah taruhan kenaikan suku bunga ECB
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024