Kementan jaga pasokan dan harga pangan di Purwakarta tetap aman

id kementan, pasokan pangan,harga pangan

Kementan jaga pasokan dan harga pangan di Purwakarta tetap aman

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi bersama Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dan jajaran melakukan pemantauan ketersediaan, pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023)  (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menjaga pasokan dan harga pangan di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjelang Bulan Suci Ramadhan 2023 tetap aman dan stabil.

Dalam rangka memastikan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi melakukan pemantauan ketersediaan, pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis. 

Siaran pers dari Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) yang diterima di Yogyakarta, Kamis, menyebutkan pemantauan dilakukan Dedi Nursyamsi bersama Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dengan mendatangi Pasar Leuwi Panjang 

Pemantauan juga melibatkan Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Muhammad Amin, Kepala Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Yusral Tahir, Direktur Polbangtan YoMa Bambang Sudarmanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKP3) Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan.

"Kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus memantau terutama untuk pasokan dan harga bahan pokok. Alhamdulillah, semuanya aman dan terkendali," ujar Dedi.

Dedi mengungkapkan bahwa dari hasil pantauan di pasar tersebut semuanya stabil. Hal itu, kata Dedi, mengindikasikan bahwa pasokan tidak mengalami kendala alias lancar. 

"Saya tanya ke pedagang, pasokan lancar tidak?  Kalau order berapapun katanya ada. Jadi, tidak ada masalah untuk pasokan pangan di Kabupaten Purwakarta," ucapnya.

Mengenai beras, Dedi mengatakan saat ini petani di sekitar Purwakarta seperti Indramayu dan Karawang memasuki musim panen, dan hal tersebut memicu turunnya harga beras. Jika pada minggu lalu harga beras masih berada di angka Rp11.000/kg kini sudah ada beras dengan harga Rp9.000/kg. 

Begitu pula dengan pangan pokok lain yakni bawang merah yang sebelumnya Rp33.000/kg kini Rp30.000/kg, bawang putih Rp24.000/kg, cabai merah, daging sapi, daging ayam, telur relatif stabil juga minyak goreng dan gula pasir. Kenaikan terjadi pada komoditas cabai rawit merah yang saat ini mencapai Rp70.000-Rp80.000/kg.

Disinggung mengenai kenaikan harga yang mungkin terjadi saat menjelang Ramadhan, kata dia, merupakan hal yang normal seiring dengan meningkatnya permintaan. 

Menurut dia, yang tidak boleh jika ada peningkatan ekstrem, tetapi dia menjamin tidak akan ada peningkatan ekstrem. Jika terjadi, maka akan dilakukan penanganan sesuai dengan permasalahan yang terjadi tentu bergandengan dengan pemerintah daerah. 

"Pasokan itu semuanya ada di offtaker/produsen. Nah untuk mengatasi jika terjadi kenaikan, kita atasi sesuai permasalahannya. Jika distribusi, maka kita fasilitasi dengan mendekatkan antara supplier dengan pasar ini, produsen dengan konsumen kita dekatkan, kita fasilitasi," tuturnya.
 
Sementara itu, Anne Ratna Mustika berjanji pihaknya akan terus meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pertanian dalam hal pasokan untuk mencegah terjadinya kekurangan.

"Terkait  tren kenaikan harga menjelang Ramadhan, kami sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya, salah satunya dengan mengadakan pasar murah dan bazaar," kata Anne.

Kementan terus berupaya memastikan kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa penduduk Indonesia tercukupi terutama menyambut hari besar keagamaan seperti Bulan Ramadhan yang tahun ini akan segera tiba.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjamin stok komoditas pangan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nasional menjelang tren peningkatan permintaan pada hari besar keagamaan seperti momen Ramadhan dan Lebaran tahun 2023.

"Sejauh ini, dalam hitungan neraca kita, semua (komoditas pangan) aman," tutur SYL.