Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan setidaknya tiga program dalam rangka mengentaskan kemiskinan ekstrem, kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kepala Seksi (Kasi) Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Bantul, Tri Galih Prasetya di Bantul, Senin, mengatakan, program-program tersebut adalah program pengurangan beban, peningkatan pendapatan keluarga, dan program pengurangan kantong-kantong kemiskinan.
"Angka kemiskinan ekstrem di Bantul sesuai yang di SK (Surat Keputusan)-kan Bupati Nomor 131 Tahun 2023 sebanyak 24.296 jiwa, itu yang jadi sasaran program berbagai OPD (organisasi perangkat daerah), dengan harapan di 2024 bisa terentaskan dari kemiskinan ekstrem," katanya.
Baca juga: Gunungkidul menargetkan angka kemiskinan tersisa 13 persen hingga 2024
Menurut dia, dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut akan dikeroyok oleh OPD lintas sektoral, melalui kegiatan pembangunan yang melibatkan warga miskin yang masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tersebut.
"Seperti pada program pengurangan beban itu dari kami, Dinas Sosial yang menangani, yaitu dengan bansos (bantuan sosial), bantuan sembako, PKH (Program keluarga harapan). Termasuk jaminan pada kepesertaan BPJS Kesehatan kategori PBI (penerima bantuan iuran) itu, ranah kami," katanya.
Dia mengatakan, kemudian untuk program peningkatan pendapatan keluarga dikeroyok oleh OPD lintas sektoral, seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui program padat karya infrastruktur yang mempekerjakan warga miskin, juga dinas lain melalui program pemberdayaan UMKM dan kemudahan izin industri.
Dia mengatakan, sementara untuk program pengurangan kantong kantong kemiskinan, akan difokuskan di daerah dengan angka kemiskinan tinggi, yaitu di wilayah Kecamatan Imogiri, Kasihan, dan Dlingo.
"Bisa dengan program pemberdayaan di masyarakat melalui kelompok usaha bersama (KUB), menggandeng organisasi atau lembaga masyarakat, seperti Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) untuk menggerakkan ekonomi berbasis komunitas," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, untuk kegiatan kegiatan yang akan dilakukan dalam pengentasan kemiskinan ekstrem tersebut, saat ini sedang dirapatkan bersama OPD terkait, sehingga diharapkan kegiatan dapat secara komprehensif dan tepat sasaran.
Baca juga: Bupati Sleman mengajak Forum TJSP bersinergi dalam pengurangan kemiskinan
Baca juga: Pemkab Kulon Progo menggandeng 10 perguruan tinggi atasi kemiskinan