Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjalin kolaborasi dan sinergi dengan dunia usaha maupun perusahaan di daerah itu untuk menghasilkan produk dalam negeri yang semakin kompetitif.
"Kami ingin membangun kolaborasi sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha, jadi kita duduk bareng untuk membuat produksi dalam negeri kita semakin kompetitif, semakin berdaya saing," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih seusai membuka kegiatan Sinergitas Ketenagakerjaan 2023 di Bantul, Rabu.
Menurut dia, kolaborasi dan sinergi dengan dunia usaha juga sangat diperlukan karena saat ini sektor ketenagakerjaan sedang menghadapi kompetisi global yang luar biasa beratnya.
"Ini kalau pemerintah dan dunia usaha tidak duduk bersama, kita akan semakin terpuruk," katanya.
Bupati juga mengatakan, pemerintah sudah mengevaluasi dirinya sendiri, sehingga Bantul akan terus melakukan deregulasi, proses menghilangkan atau mengurangi segala aturan, dan debirokratisasi, tindakan atau proses mengurangi tata kerja yang serba lamban dan rumit agar tercapai hasil lebih cepat.
"Jadi kita permudah izin-izin investasi dengan catatan tidak melanggar tata ruang, kalau membangun industri di bantaran sungai ya jelas tidak boleh, tidak kami izinkan," katanya.
Bupati mengatakan, prinsipnya adalah bagaimana izin-izin investasi di Bantul itu juga bisa mendorong dunia usaha mengembangkan bisnisnya dan menyerap tenaga kerja dan bersama sama membentuk pertumbuhan ekonomi yang positif.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul Istirul Widilastuti mengatakan, Sinergitas Ketenagakerjaan ini mempunyai tujuan membangun sinergi pemerintah dengan stakeholder, agar program dan kegiatan yang dilaksanakan dinas bisa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dunia usaha.
"Dengan demikian tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan kami di Dinas Tenaga Kerja terutama untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan di Bantul itu bisa berjalan dengan maksimal dengan hasil membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bantul," katanya.