Warga diminta hindari bangunan retak usai gempa

id gempa bumi, gempa jogja

Warga diminta hindari bangunan retak usai gempa

Tangkapan layar laman BMKG yang mencatat terjadinya gempa bumi tektonik magnitudo 6,0 di Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/6). (ANTARA/Ahmad Faishal)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memastikan gempa bumi tektonik magnitudo 6,0 di Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak berpotensi tsunami serta mengimbau warga tenang dan menghindari bangunan retak.

Untuk itu, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tulis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., melalui keterangan resmi tertulis diterima di Jakarta, Kamis dini hari.

Gempa bumi tektonik terjadi pada Kamis (8/6) pukul 00.04.55 WIB di wilayah Selatan Jawa, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa selatan Jawa, BMKG imbau warga tenang dan hindari bangunan retak

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024