Penodaan kitab suci tak bisa dibiarkan, tegas PBB

id pbb,perserikatan bangsa-bangsa,swedia,irak,penodaan AlQuran

Penodaan kitab suci tak bisa dibiarkan, tegas PBB

Foto arsip - Pengunjuk rasa melakukan aksi di Kantor Kedutaan Besar Swedia, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023). . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Toronto (ANTARA) - Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa Stephane Dujarric pada Kamis waktu setempat menyatakan sikap tidak menghormati kitab suci dan rumah ibadah tak bisa ditolelir.  Pernyataan ini disampaikan   sebagai jawaban atas kasus penodaan AlQuran di Swedia.

"Yang kita butuhkan adalah saling menghormati. Saya kira kami sudah jelaskan bahwa penodaan kitab suci dan rumah ibadah tidak bisa ditolelir," kata dia kepada pers.

Sembari menyebut prilaku itu biasanya dilakukan sebagai provokasi,  Dujarric menekankan pentingnya tidak terprovokasi.

Dia menyatakan  orang-orang seharusnya saling menghormati agamanya, tidak main hakim sendiri, dan menghindari aksi kekerasan.

Pada Kamis pagi, sekelompok orang Irak menyerbu Kedutaan Besar Swedia di Baghdad.

Mereka membakar gedung kedutaan besar itu  sebagai protes atas pembakaran kitab suci Al-Quran yang terjadi pada 28 Juni dan dilakukan oleh Salwan Monikoa,  pria kelahiran Irak yang tinggal di Swedia.

Kementerian Luar Negeri Swedia mengutuk serangan di kedutaan besarnya di Baghdad, yang disebutnya sebagai  "pelanggaran serius" terhadap Konvensi Wina.

Sumber: Anadolu
 
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB nyatakan penodaan kitab suci tak bisa ditolelir
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024