Generasi milenial di Indonesia harus digenjot pemahaman nasionalisme

id HMI, Generasi Milenial, pindah kewarganegaraan, WNI, Diaspora

Generasi milenial  di Indonesia harus digenjot pemahaman nasionalisme

Diskusi HMI Progresif dengan tema, Dia Loe Gue, Pemuda Progresif: Kewarganegaraan dan Diaspora Perspektif Milenial di Jakarta, Sabtu (22/7/2023). (ANTARA/HO-PB HMI)

Jakarta (ANTARA) - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendorong pemerintah agar memberikan pemahaman nasionalisme untuk para generasi milenial.

“Kami berharap pemerintah dan berbagai pihak dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang pentingnya rasa nasionalisme di kalangan generasi milenial," kata aktivis HMI Ken Bimo Sultoni dalam diskusi di Jakarta, Sabtu.

Selain itu, kata dia, mereka mendorong pemerintah agar mampu mengoptimalkan peran dan potensi generasi muda Indonesia untuk dapat membangun negerinya tanpa harus menghilangkan kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Hal itu disampaikan Ken Bimo dalam Diskusi HMI Progresif dengan bertema "Dia Loe Gue, Pemuda Progresif: Kewarganegaraan dan Diaspora Perspektif Milenial".

Ketua HMI Progresif Sulaiman Yamlean mengatakan diskusi itu untuk memperkuat kesadaran kewarganegaraan dan memahami sudut pandang kaum milenial tentang isu diaspora.

“Kami berharap forum ini tidak berhenti sampai disini saja, akan tetapi dapat dilanjutkan pada sesi-sesi yang akan datang,” katanya.

Diskusi itu merespons terkait fakta di mana sekitar 1.000 WNI yang berpindah status menjadi warga negara Singapura setiap tahunnya.

Wakil Sekretaris Jenderal PB HMI Bagas Kurniawan mengatakan kewarganegaraan merupakan sesuatu autentik dan muncul sebagai identitas masyarakat modern.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HMI dorong pemerintah berikan pemahaman nasionalisme untuk milenial