Gunungkidul kembangkan Lumbung Mataraman dongkrak produksi

id Lumbang mataraman,Gunungkidul

Gunungkidul kembangkan Lumbung Mataraman dongkrak produksi

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menanam tanaman cabai di Lumbung Mataraman Kedungpoh, Kecamatan Nglipar. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunungkidul)

Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan Lumbung Mataraman di Kedungpoh, Kecamatan/Kapanewon Nglipar, di atas lahan seluas 1,5 hektare untuk mendongkrak produksi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Gunungkidul Rismiyadi di Gunungkidul, Jumat, mengatakan Lumbung Mataraman ini akan dikelola oleh kelompok wanita tani ( KWT) di 10 padukuhan di wilayah ini.

Ia mengatakan pembangunan Lumbung Mataraman di wilayah ini mendapatkan bantuan dari dana keistimewaan sebesar Rp750 juta.

Dana itu untuk pengolahan pupuk organik, kolam ikan, balai pameran, pengembangan tanaman anggur, markisa manis dan aneka sayuran, juga ternak sapi.

“Ada dukungan juga dari dana desa berupa green house melon, lahan sayuran yang semua dikelola oleh KWT,” katanya.

Sementara itu Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Lumbung Mataraman yang dikembangkan di Kedungpoh ini menjadi lumbung kedua setelah  di wilayah Kapanewon Semin.

“Nanti juga akan dibangun di wilayah Balong di Kapanewon Girisubo dan Genjahan di Kapanewon Ponjong,” katanya.

Ia mengatakan sektor pertanian dan pangan, serta UMKM menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul. Dengan Lumbung Mataraman ini pertanian mulai menerapkan perkembangan teknologi.

"Kami berharap dengan banyaknya perkembangan teknologi pertanian, milenial hadir lebih banyak lagi,” katanya.

Bupati juga berharap masyarakat pengelola Lumbung Mataraman Kedungpoh dapat memaksimalkan potensi yang ada, serta  bersungguh-sungguh dalam bertani sebab tidak semua wilayah di Gunungkidul mendapatkan fasilitas ini.

“Jangan hanya semangat di depan, tapi pengelolaan ini harus dikerjakan terus menerus dan berkesinambungan,” katanya.

Dalam kesempatan monitoring dan evaluasi tersebut, Bupati Sunartanta bersama KWT secara simbolis melakukan penanaman cabai.

Sementara itu Lurah Kedungpoh, Dwiyono mengatakan debit air yang bagus di wilayah ini sangat mendukung budi daya tanaman yang berkelanjutan. Berbagai tanaman tidak hanya panen sekali namun ada yang bertahan hingga satu tahun.

“Berkat pendampingan penyuluh pertanian, ibu ibu dari 10 padukuhan ini sangat semangat,” katanya.