RSUD Sleman sosialisasikan pencegahan dan penanganan stroke kepada kader kesehatan

id RSUD Sleman ,Penanganan stroke ,Kabupaten Sleman ,Sleman

RSUD Sleman sosialisasikan pencegahan dan penanganan stroke kepada kader kesehatan

Kegiatan Sosialisasi pencegahan dan penanganan stroke yang dilakukan RSUD Sleman di Kapanewon Sleman. ANTARA/HO-RSUD Sleman

Sleman (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan sosialisasi pencegahan dan penanganan stroke kepada para kader kesehatan di tingkat kelurahan yang ada di Kabupaten Sleman.

"Dalam kegiatan sosialisasi penanganan dan pencegahan stroke ini kami bekerja sama dengan puskesmas di Kabupaten Sleman," kata Wakil Direktur RSUD Sleman, Cholis Noor Mutaslimah di Sleman, Selasa.

Menurut dia, direncanakan sosialisasi akan diadakan di empat kapanewon (kecamatan), yaitu Kapanewon Sleman, Kapanewon Mlati, Kapanewon Tempel dan Kapanewon Turi.

"Saat ini sosialisasi pencegahan dan penanganan stroke yang sudah terlaksana, yakni di Kapanewon Sleman dan Mlati. Sedangkan untuk Kapanewon Tempel dan Turi akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini," katanya.

Ia mengatakan, sosialisasi ini berupa pelayanan "Hospital Ready Stroke" dan pelayanan bedah saraf di RSUD Sleman dalam rangka pengenalan pelayanan kepada masyarakat tentang tata laksana terbaru penyakit stroke.

"Stroke merupakan penyakit degeneratif dan saat ini banyak diderita oleh masyarakat baik lansia hingga usia produktif. Dampaknya tidak hanya kepada penderita saja namun juga bagi keluarga hingga ekonomi," katanya.

Cholis Noor mengatakan, RSUD Sleman berupaya melakukan sosialisasi kepada kader kesehatan mengenai bagaimana cara mencegah hingga penanganan stroke karena penyakit ini tidak hanya berdampak kepada penderita namun bagi keluarga hingga Ekonomi.

"Karena mencegah lebih penting dari pada mengobati," katanya.

Ia mengatakan, sosialisasi ini juga tidak hanya mengenai stroke, namun nantinya juga membahas cara pencegahan dan penanganan berbagai penyakit lainnya seperti kanker, jantung hingga gagal ginjal.

"Diharapkan para kader kesehatan yang hadir pada sosialisasi dapat menginformasikan ke masyarakat sekitar terkait tata laksana stroke akut lebih dini sehingga meminimalkan terjadinya kecacatan ataupun kematian," katanya.

Sementara dr Eni Nurhidayati, Sp.N, dokter spesialis syaraf di RSUD Sleman mengatakan bahwa tata laksana stroke akut sangat tergantung dengan waktu.

"Melalui sosialisasi ini diharapkan para kader kesehatan bisa mengerti definisi stroke, problem penyakit stroke, stroke is emergency, cara pencegahan stroke dan kiat mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke," katanya.

Sedangkan dr Dian Prasetyo, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf di RSUD Sleman menyebutkan penyakit yang dapat ditangani bedah saraf diantaranya cedera kepala pascatrauma, stroke, tumor otak, hidrosefalus dan saraf kejepit.
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024