Margoagung Sleman dicanangkan sebagai Desa Cinta Statistik
Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, Rabu, mencanangkan Kalurahan Margoagung, Kapanewon (Kecamatan) Seyegan, sebagai Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik yang merupakan program Badan Pusat Statistik.
Pencanangan Desa Cantik ini dalam rangka meningkatkan literasi statistik di wilayah Kalurahan (Kelurahan) Margoagung, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pencanangan Desa Cantik Margoagung ditandai dengan penandatanganan piagam pencanangan Desa Cantik oleh Wakil Bupati Sleman dan Kepala BPS DIY Herum Fajarwati di Balai Kalurahan Margogung.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan bahwa program Desa Cantik ini dilaksanakan setiap tahunnya. Pada 2023, pencanangan Desa Cantik di DIY dilakukan pada dua daerah, yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Sleman (Kalurahan Margoagung).
"Khusus untuk 2023 ini hanya dua desa yang dicanangkan, satu di Margoagung (Sleman), satu lagi di Kulon Progo, dengan tujuan meningkatkan literasi, pemahaman dari aparat kelurahannya, kemudian juga masyarakatnya terkait kesadaran statistik," katanya.
Menurut dia, selama ini data statistik di tingkat desa masih belum optimal.
Ia mencontohkan, kebutuhan data di tingkat desa menjadi salah satu pertimbangan kebijakan baik di lembaga maupun di Kementerian. Namun, data yang diterima oleh lembaga maupun Kementerian masih belum maksimal.
"Selama ini, desa itu sering diminta data, baik oleh kementerian maupun lembaga, tapi desanya tidak punya datanya, jadi kurang memanfaatkan secara optimal. Lewat Desa Cantik itu dibina, jadi data yang dikumpulkan bisa dibagi-pakaikan oleh semua OPD atau yang berkepentingan dan ada standardisasinya data desa itu supaya antara desa satu dengan yang lainnya memiliki standar yang sama dan bisa dibandingkan," katanya.
Herum mengatakan bahwa dalam memberikan pembinaan pengelolaan data statistik tingkat desa ini, terdapat tim atau yang disebut agen statistik yang merupakan tim di bawah binaan BPS.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memberikan dukungan penuh dan juga apresiasi terkait program Desa Cantik di Kalurahan Margoagung, Seyegan.
Menurut dia, saat ini kelurahan tidak hanya menjadi objek pembangunan, namun juga menjadi subjek yang terlibat dalam pembangunan. Salah satunya dengan menjalankan pemerintahan dan pembangunan berbasis data statistik yang valid.
"Data statistik yang akurat di tingkat Kelurahan tentu akan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan program sehingga dapat tepat sasaran," katanya.
Danang mengatakan seluruh program baik pemerintah daerah maupun pusat jika tidak didukung dengan data yang valid, dinilai tidak akan berjalan maksimal.
"Berdasarkan hal tersebut, diharapkan program Desa Cantik ini dapat menambah pemahaman kepada aparat kelurahan dan juga masyarakat sehingga mampu melakukan pengelolaan data statistik yang berkualitas, valid dan akurat," katanya.
Pencanangan Desa Cantik ini dalam rangka meningkatkan literasi statistik di wilayah Kalurahan (Kelurahan) Margoagung, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pencanangan Desa Cantik Margoagung ditandai dengan penandatanganan piagam pencanangan Desa Cantik oleh Wakil Bupati Sleman dan Kepala BPS DIY Herum Fajarwati di Balai Kalurahan Margogung.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan bahwa program Desa Cantik ini dilaksanakan setiap tahunnya. Pada 2023, pencanangan Desa Cantik di DIY dilakukan pada dua daerah, yaitu Kabupaten Kulon Progo dan Sleman (Kalurahan Margoagung).
"Khusus untuk 2023 ini hanya dua desa yang dicanangkan, satu di Margoagung (Sleman), satu lagi di Kulon Progo, dengan tujuan meningkatkan literasi, pemahaman dari aparat kelurahannya, kemudian juga masyarakatnya terkait kesadaran statistik," katanya.
Menurut dia, selama ini data statistik di tingkat desa masih belum optimal.
Ia mencontohkan, kebutuhan data di tingkat desa menjadi salah satu pertimbangan kebijakan baik di lembaga maupun di Kementerian. Namun, data yang diterima oleh lembaga maupun Kementerian masih belum maksimal.
"Selama ini, desa itu sering diminta data, baik oleh kementerian maupun lembaga, tapi desanya tidak punya datanya, jadi kurang memanfaatkan secara optimal. Lewat Desa Cantik itu dibina, jadi data yang dikumpulkan bisa dibagi-pakaikan oleh semua OPD atau yang berkepentingan dan ada standardisasinya data desa itu supaya antara desa satu dengan yang lainnya memiliki standar yang sama dan bisa dibandingkan," katanya.
Herum mengatakan bahwa dalam memberikan pembinaan pengelolaan data statistik tingkat desa ini, terdapat tim atau yang disebut agen statistik yang merupakan tim di bawah binaan BPS.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa memberikan dukungan penuh dan juga apresiasi terkait program Desa Cantik di Kalurahan Margoagung, Seyegan.
Menurut dia, saat ini kelurahan tidak hanya menjadi objek pembangunan, namun juga menjadi subjek yang terlibat dalam pembangunan. Salah satunya dengan menjalankan pemerintahan dan pembangunan berbasis data statistik yang valid.
"Data statistik yang akurat di tingkat Kelurahan tentu akan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan program sehingga dapat tepat sasaran," katanya.
Danang mengatakan seluruh program baik pemerintah daerah maupun pusat jika tidak didukung dengan data yang valid, dinilai tidak akan berjalan maksimal.
"Berdasarkan hal tersebut, diharapkan program Desa Cantik ini dapat menambah pemahaman kepada aparat kelurahan dan juga masyarakat sehingga mampu melakukan pengelolaan data statistik yang berkualitas, valid dan akurat," katanya.