DLH sebut Program Kali Bersih upaya membangun kesadaran merawat sungai

id Program Kali Bersih ,Kesadaran rawat sungai ,Bantul Bersih Sampah,DLH Bantul

DLH sebut Program Kali Bersih upaya membangun kesadaran merawat sungai

Kegiatan bersih pada Program Kali Bersih (Prokasih) di Sungai Bedog, Kelurahan Sendangsari, Pajangan, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Kamis (26/10/2023) (ANTARA/HO-Kominfo Pemkab Bantul)

Bantul (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengadakan kegiatan Program Kali Bersih (Prokasih) di Sungai Bedog, Kelurahan Sendangsari, sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya merawat lingkungan sungai.

"Prokasih bertujuan membangun kesadaran akan pentingnya merawat sungai, dan kesadaran penyelamatan lingkungan untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan," kata Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho di sela kegiatan Prokasih dan penanaman pohon di Sungai Bedog, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Kamis.

Apalagi, lanjutnya, berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada komponen Indeks Kualitas Air (IKA) tahun 2022 menunjukkan tingkat pencemaran sungai di wilayah Kabupaten Bantul berada pada level sedang.

Oleh karena itu, kata dia, hal ini menjadi tantangan bagi Kabupaten Bantul dan semua elemen, di mana Bantul sebagai daerah hilir yang menanggung beban pencemaran air yang lebih besar dibanding daerah hulu dan daerah tengah.

"Terjadinya pencemaran air sungai disebabkan oleh masih adanya anggapan masyarakat bahwa sungai adalah halaman belakang yang identik sebagai tempat pembuangan," katanya.

Menurut dia, kegiatan Prokasih sebelumnya juga diadakan di lingkungan Sungai Belik, Kelurahan Wonokromo, dengan melibatkan para santri dari sejumlah pondok pesantren dan relawan lingkungan hidup.

Kegiatan yang disinergikan dengan peringatan Hari Santri sekaligus sebagai refleksi dua tahun Program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama) itu harapannya dapat menjadi momentum percepatan pencapaian program strategis tersebut.

Sementara itu Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan masalah sampah telah menjadi masalah besar, tidak hanya di Bantul, tetapi di seluruh Indonesia. Menurutnya gaya hidup adalah salah satu sebab mengapa sampah semakin banyak dari waktu ke waktu.

"Sehingga yang perlu kita siapkan adalah bagaimana kita mengelola dan mengolah sampah yang kita hasilkan. Mari kita kembalikan kualitas lingkungan hidup kita seperti sedia kala, dan kita adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk menyediakan tempat tinggal layak bagi generasi mendatang," katanya.