BPBD Bantul minta masyarakat mulai tingkatkan kewaspadaan pohon tumbang

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta masyarakat di daerah ini mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman pohon tumbang yang berpotensi terjadi pada masa peralihan saat ini.

"Melihat kejadian pohon tumbang di wilayah Mutihan, Wirokerten, Banguntapan tadi sepertinya masyarakat sudah waspada, karena mulai masuk masa peralihan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Senin.

Menurut dia, masyarakat bisa mulai mewaspadai terhadap pohon perindang di sekitar lingkungan yang sudah tua dan keropos, karena rawan tumbang ketika diterpa angin kencang pada musim peralihan atau dari musim kemarau ke musim hujan.

"Mulai sekarang masyarakat harus antisipasi dengan memotong pohon yang sudah tua, pohon yang sudah keropos, dan memotong pohon pohon yang memang sudah waktunya ditebang, agar tidak tumbang dan membahayakan keselamatan," katanya.

Dia mengatakan, pada Senin (13/11), BPBD mendapat laporan bahwa sekitar pukul 13.00 WIB di wilayah Banguntapan terjadi hujan disertai angin kencang mengakibatkan pohon munggur berdiameter 60 cm tumbang menimpa sebuah mobil yang ada di bawahnya.

"Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan evakuasi pohon tumbang yang menimpa mobil. Kemudian salah satu warga melaporkan kejadian tersebut ke kantor BPBD Bantul," katanya.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana membenarkan kejadian pohon tumbang akibat diterjang angin kencang menimpa kendaraan roda empat di ruas Jalan Ahmad Yani, Mutihan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul pada pukul 13.00 WIB.

Menindaklanjuti kejadian tersebut tim dari piket Fungsi Polsek Banguntapan, Pos Lalulintas Gondowulung, personel BPBD dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Bantul, serta forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Banguntapan dan masyarakat bergotong royong melakukan evakuasi.

"Kegiatan evakuasi yang diikuti oleh kurang lebih 30 personel gabungan tersebut berakhir pukul 14:00 WIB, dan berlangsung aman terkendali," katanya.

Menurut dia, arus lalulintas di lokasi kejadian sempat macet kurang lebih 30 menit, dan kemudian sudah normal kembali. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun korban sebagai pemilik mobil menderita kerugian ditaksir sekitar Rp10 juta.