JICON 2023 angkat "Sphere"

id JICON 2023,SPHERE,dkj,dewan kesenian jakarta

JICON 2023 angkat "Sphere"

Pertunjukan tari kontemporer bertajuk, “In Cycle” karya Siti Alisa di Black Box Produksi Film Negara (PFN), Jakarta, Selasa (14/11/2023). ANTARA/Putu Indah Savitri

Jakarta (ANTARA) - JICON 2023 atau Jakarta International Contemporary Dance Festival 2023 mengangkat tema “Sphere” sebagai wujud perluasan dari sebuah pergerakan bersama tanpa perlu dibatasi oleh definisi-definisi tertentu.

“Kami membayangkan perluasan itu sendiri sebagai sebuah pergerakan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam tema tahun ini, yaitu “Sphere”,” ujar Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta Josh Marcy di Jakarta, Selasa.

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika memberi sambutan dalam Pembukaan JICON 2023 yang diselenggarakan di Gedung PT Produksi Film Jakarta (Persero), Jakarta Timur, Selasa.

Josh menjelaskan bahwa JICON 2023 tidak hanya diselenggarakan sebagai festival yang merayakan puncak-puncak artistik semata. JICON, kata dia, merupakan wujud dari sebuah pergerakan bersama.



“Kita bicara koreografi, kita bicara pergerakan dalam bahasa tari, maupun dalam bahasa keseharian,” kata Josh.

Ia membayangkan “Sphere” menyerupai globe atau bola dunia yang tak bertepi. Menurut Josh, Sphere memang tidak memiliki tepi maupun bingkai. Dengan demikian, ‘perluasan’ dapat berlangsung dengan bebas tanpa batasan-batasan yang telah ditentukan.

“Kita lakukan terus perluasan-perluasan tanpa perlu membayangkan definisi-definisi tertentu,” ucap dia.

Akan tetapi, Josh menambahkan, terdapat keterhubungan antara satu praktek dengan praktek yang lain, antara satu ruang dengan ruang yang lain, serta antara satu komunitas dengan komunitas yang lain.

“Kurang lebih seperti itu,” ucap dia.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: JICON 2023 angkat tema “Sphere” sebagai wujud perluasan pergerakan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024