Sesdilu Kemlu kuliah umum diplomasi kesehatan

id Kemlu,kemenkes,kerja sama tenaga kesehatan,politeknik kesehatan,poltekkes,ketahanan kesehatan kawasan,Pandemi covid 19

Sesdilu Kemlu kuliah umum diplomasi kesehatan

Kementerian Luar Negeri dan sejumlah kementerian dan lembaga terkait menyelenggarakan kuliah umum tentang kerja sama bidang tenaga kesehatan dan diplomasi kesehatan di Poltekkes Yogyakarta, Kamis (16/11/2023). (ANTARA/HO-Sesdilu Angkatan 75 Kemlu RI)

Jakarta (ANTARA) - Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) Angkatan ke-75 Kementerian Luar Negeri RI menggelar kuliah umum tentang peran tenaga kesehatan dan diplomasi kesehatan di Poltekkes Yogyakarta pada Kamis (16/11).

Dalam keterangan tertulis pada Jumat, Sesdilu mengatakan kuliah umum bertajuk "Pentingnya Peran dan Kapasitas Tenaga Kesehatan dalam Penguatan Ketahanan Kesehatan di Kawasan Asia-Pasifik dan Afrika" itu menjembatani kerja sama tenaga kesehatan dan penguatan diplomasi kesehatan di Asia Pasifik dan Afrika.

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemlu RI Duta Besar Mohammad Koba mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi pengalaman berharga bagi dunia.

Untuk mengantisipasi pandemi masa depan, ujar dia, penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan negara Selatan-Selatan di bidang pendidikan tinggi dan tenaga kesehatan.

“Poltekkes dapat menjadi pelopor kerja sama konkret dengan tenaga kesehatan di berbagai negara Selatan-Selatan,” kata Dubes Koba.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya mengatakan bahwa sistem kesehatan Indonesia harus dikembangkan lebih baik pasca pandemi.

Dia menyebut enam prinsip utama pengembangan transformasi kesehatan di Indonesia, yaitu layanan primer, layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, dan teknologi kesehatan.

“Layanan primer dan layanan rujukan menjadi fokus utama kami untuk dikembangkan di Indonesia, sebab kita masih menghadapi penyakit-penyakit kritis seperti stroke, kanker, penyakit jantung," kata Arianti.

Terkait tenaga kerja kesehatan, Kemenkes menaruh perhatian pada tiga isu utama yaitu kuantitas, kualitas, dan distribusi, katanya.

Menurut Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah Rosyati, saat ini tenaga kesehatan memainkan peran penting di 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Untuk itu, Poltekkes Kemenkes berkomitmen untuk selalu meningkatkan kualitas lulusannya agar berstandar internasional.

“Terdapat 38 Poltekkes di seluruh Indonesia dengan total 507 program studi yang terbagi menjadi 24 kluster ilmu pengetahuan kesehatan. Sementara, 23 Poltekkes Kemenkes telah menyelenggarakan kelas internasional,” kata Oos.

Perwakilan WHO Indonesia Profesor Roderick L Salenga mengungkapkan bahwa bahkan sebelum pandemi COVID-19, sudah terjadi kemunduran sistem kesehatan di seluruh dunia. Pandemi justru menjadi pengingat untuk meningkatkan upaya bersama dalam ketahanan kesehatan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sesdilu Kemlu gelar kuliah umum tentang diplomasi kesehatan

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024