PMI Sleman membuka layanan donor darah pada Bulan Ramadhan

id PMI Sleman ,Donor darah ,Bulan Ramadhan ,Bulan puasa ,Kabupaten Sleman

PMI Sleman membuka layanan donor darah pada Bulan Ramadhan

Ketua PMI Kabupaten Sleman Sunartono. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap membuka layanan donor darah pada Bulan Ramadhan atau bulan puasa tahun ini untuk dapat memenuhi permintaan darah di wilayah itu yang cukup tinggi.

"Kami tetap melayani donor darah dari masyarakat pada Bulan Ramadan nanti, masyarakat akan kami layani mulai pukul 18.00 hingga pukul 22.00 WIB di Kantor PMI Sleman," kata Ketua PMI Kabupaten Sleman Sunartono di sela kegiatan donor darah yang diselenggarakan PWI Sleman di Pendopo Parasamya Sleman, Senin.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pada Bulan Ramadan jumlah pendonor darah di PMI Sleman mengalami penurunan yang drastis, sedangkan permintaan darah tetap tinggi.

"Kami terus gencar melakukan sosialisasi bahwa pada Bulan Ramadhan tetap bisa melakukan donor darah. Donor bisa dilakukan sesaat sebelum buka puasa atau setelah buka puasa," katanya.

Ia mengatakan saat ini kebutuhan stok darah di Kabupaten Sleman cukup tinggi, yakni rata-rata per hari mencapai 100 kantong darah.

"Kebutuhan darah di Sleman terus mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun lalu permintaan darah rata-rata sekitar hanya 60 kantong per hari, namun saat ini permintaan darah di PMI Sleman mencapai 100 kantong per hari atau 3.000 kantong per bulan," katanya.

Pihaknya bersama seluruh pengurus PMI Sleman terus gencar melakukan sosialisasi untuk mencari sumber donor darah untuk agar mencukupi kebutuhan darah bagi masyarakat setempat.

"Ini harus kami lakukan karena selama ini sekitar 30 persen atau sekitar seribu kantong darah per bulan di PMI Sleman masih mendatangkan dari kabupaten/kota di DIY maupun dari Semarang, Banyumas hingga Surabaya," katanya.

Ia mengatakan saat ini masyarakat yang membutuhkan darah masih bisa mendapatkan secara gratis, karena biaya pengolahan darah dibiayai oleh Pemkab Sleman.

"Kami berterima kasih karena, saat biaya pengolahan darah naik cukup tinggi dari Rp360 ribu per kantong menjadi Rp490 ribu per kantong dibantu sepenuhnya oleh Pemkab Sleman," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024