Wapres RI: Kasus perdagangan orang berkedok mahasiswa magang di Jerman memprihatinkan

id WAPRES,MA'RUF AMIN,TPPO,JERMAN,MAHASISWA MAGANG

Wapres RI: Kasus perdagangan orang berkedok mahasiswa magang di Jerman memprihatinkan

Wapres Ma'ruf Amin memberikan keterangan usai membuka "Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia" di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten. Selasa (2/4/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menilai kasus mahasiswa Indonesia yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus magang ke Jerman memprihatinkan.

Wapres melalui keterangan Biro Pers Sekretariat Wakil Presiden menganggap tindakan eksploitasi dan perdagangan manusia adalah hal yang memalukan dan merusak reputasi negara Indonesia.

"Saya kira ini sesuatu yang menjadi keprihatinan kita, itu juga mencoreng nama baik kita bangsa Indonesia dan lagi ini saya kira sesuatu yang memalukan itu," kata Wapres usai membuka "Banten Halal Festival Ramadhan: Dari Banten untuk Dunia" di Menara Syariah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten. Selasa.

"Magang, tetapi di sana katanya bekerja, bahkan bekerjanya tidak ada hubungannya dengan tingkat akademiknya," lanjutnya.



Wapres pun menegaskan permasalahan tersebut harus diawasi dan ditangani guna menghindari hal serupa terjadi kembali di masa depan.

"Oleh karena itu, ini harus diawasi dan harus ditindak siapa yang melakukan supaya nanti tidak ada lagi yang melakukan itu ke depan," ucap Wapres.

Wapres pun mendukung upaya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang hendak membentuk satuan tugas (satgas) untuk menyelidiki dan menyelesaikan kasus itu. Dengan dibentuknya satgas tersebut, ia mengharapkan perguruan tinggi tidak semena-mena terhadap mahasiswa.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres nilai kasus TPPO mahasiswa magang di Jerman memprihatinkan
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024