Gen Z-milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari RI
Jakarta (ANTARA) - Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu mengoptimalkan perkembangan teknologi sehingga bisa menjadi bekal untuk mendukung pengelolaan hutan lestari di masa depan.
Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto menyatakan pengelolaan hutan di masa depan tidak lagi hanya mengandalkan pada pemanfaatan kayu tetapi Multi Usaha Kehutanan.
"Generasi muda kelompok Gen-Z dan Milenial yang kreatif, inovatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan bisa menjadi pilar implementasi Multi Usaha Kehutanan," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Agus sebelumnya menerima kunjungan silaturahmi generasi muda yang hadir di COP 28 Dubai diwakili Board International Forestry Students Association (IFSA) Faiha Azka Azzahira dan aktivis muda gender dan perubahan iklim Alya Sabira dari UPNVJ sekaligus duta UNICEF di COP 28 Dubai.
Menurut dia, usaha pemanfaatan hutan dalam Multi Usaha Kehutanan membuka optimalisasi pemanfaatan berbagai komoditas hasil hutan non kayu. Komoditas berharga mahal seperti vanili, kopi, fitomarmaka, dan lain-lain bisa dikembangkan di hutan dengan pola agroforestry.
Selain itu, Multi Usaha Kehutanan juga membuka peluang pemanfaatan ekowisata dan jasa lingkungan, lanjutnya, yang dapat berkembang berkat kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial sebagai sarana promosi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLHK: Gen-Z dan milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari
Plt Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Justianto menyatakan pengelolaan hutan di masa depan tidak lagi hanya mengandalkan pada pemanfaatan kayu tetapi Multi Usaha Kehutanan.
"Generasi muda kelompok Gen-Z dan Milenial yang kreatif, inovatif, dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan bisa menjadi pilar implementasi Multi Usaha Kehutanan," kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Agus sebelumnya menerima kunjungan silaturahmi generasi muda yang hadir di COP 28 Dubai diwakili Board International Forestry Students Association (IFSA) Faiha Azka Azzahira dan aktivis muda gender dan perubahan iklim Alya Sabira dari UPNVJ sekaligus duta UNICEF di COP 28 Dubai.
Menurut dia, usaha pemanfaatan hutan dalam Multi Usaha Kehutanan membuka optimalisasi pemanfaatan berbagai komoditas hasil hutan non kayu. Komoditas berharga mahal seperti vanili, kopi, fitomarmaka, dan lain-lain bisa dikembangkan di hutan dengan pola agroforestry.
Selain itu, Multi Usaha Kehutanan juga membuka peluang pemanfaatan ekowisata dan jasa lingkungan, lanjutnya, yang dapat berkembang berkat kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial sebagai sarana promosi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLHK: Gen-Z dan milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari