Saat cuaca panas, kurangi konsumsi kafein

id kopi, kafein, cuaca panas, dehidrasi

Saat cuaca panas, kurangi konsumsi kafein

Ilustrasi secangkir kopi (ANTARA/Pexels/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) -
Dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo dr. Faisal Parlindungan Sp.PD mengatakan saat menghadapi cuaca panas agar mengurangi konsumsi kafein seperti kopi karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi. 
 
Dalam wawancara tertulis dengan ANTARA, Jumat, dijelaskannya kopi memiliki sifat diuretik yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan.
 
“Minum kopi dalam jumlah moderat umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sehat,” kata dia. 
 
Namun perlu diingat efek dehidrasi kopi bervariasi pada setiap orang. Faktor-faktor seperti jumlah kopi yang dikonsumsi, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan individu dapat memengaruhi tingkat dehidrasi.
 
Faisal juga menjelaskan dehidrasi akibat kopi tidak dirasakan langsung karena efeknya yang lebih halus dibandingkan dehidrasi karena diare atau muntah. 
 
Sebaiknya, konsumsi banyak air putih untuk mengatasi dehidrasi derajat ringan saat musim panas untuk menjaga kesehatan sesuai dengan aktivitas individu dan kondisi cuaca. 
 
“Pada umumnya diperlukan minimal 8 gelas atau 2 liter air putih per hari. Namun jika cuaca sangat panas dan pasien mengalami dehidrasi, mungkin perlu mengonsumsi air sampai 3L per hari (12 gelas),” tulis Faisal.
 
Selain cairan, konsumsi juga buah dan sayur yang kaya air seperti semangka, melon, bayam dan timun.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurangi konsumsi kafein saat menghadapi cuaca panas