Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana

id Eko Suwanto

Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI saat berdialog bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana Yogyakarta (Istimewa)

Yogyakarta (ANTARA) - Simulasi sistem peringatan dini penting secara berkala dijalankan oleh elemen relawan bersama BPBD dan Forum Pengurangan Resiko Bencana. Melalui simulasi, tata kelola mitigasi bencana diharapkan bisa berjalan baik dan bisa meminimalkan korban kala terjadi bencana.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh pada tiap upaya elemen masyarakat dalam Forum Pengurangan Resiko Bencana untuk selalu aktif dan berkala dalam simulasi penanganan bencana.

"Semua harus siap, tata kelola kebencanaan, sistem peringatan dini atau alat alat EWS baik untuk banjir, desiminasi informasi ancaman bencana melalui aplikasi seperti yang sudah dikerjakan harus teruji. Terima kasih atas kerjasama relawan Katana dan KTB yang telah bekerja, Semoga saja kita semua selamat, setidaknya semua elemen sudah pahami mitigasi bencana dalam tiap simulasi," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Sabtu, 4/5/2024.

Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan menambahkan dalam dialog bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana Yogyakarta, ke depan dukungan dan fasilitasi pemda lewat BPBD DIY dan BPBD Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul diperlukan agar koordinasi antar pihak dalam penanganan kebencanaan bisa berjalan baik.

"DPRD DIY berikan dukungan penuh atas setiap upaya meminimalkan resiko bencana. BPBD DIY memiliki gedung tahan gempa, yang bisa selalu siaga kala ada bencana gempa besar. Terimakasih sudah bekerja sama bergotong royong agar selamat kala ada bencana. Kita harap Pemda alokasikan anggaran guna mendukung terwujudkan Masyarakat Tangguh Bencana," kata Eko Suwanto, lulusan Magister Ekonomi Pembangunan UGM ini.

Fitri dari BPBD DIY sebagai pelaksana kegiatan menjelaskan pentingnya peningkatan kapasitas tiap personel relawan. Melalui simulasi juga pelatihan pemetaan resiko bencana diharapkan bisa lebih optimalkan upaya mitigasi bencana.

"Peserta dan relawan kita ajak duduk bersama mendiskusikan dan melakukan pemetaan resiko bencana, agar semua selamat," kata Fitri. 

Arin Kuncahyani, dari BMKG Sleman dalam kesempatan yang sama berikan paparan selama ini telah melakukan sosialisasi sistem EWS bagi masyarakat DIY. Ada beragam aplikasi yang bisa diakses oleh masyarakat terkait informasi cuaca, gempa bumi dan peringatan dini.

EWS sirine untuk bahaya gempa misalmya, untuk pengingat mitigasi gempa bumi tiap bulan dibunyikan di pantai Bantul dan Kulonprogo. Apalagi pada 27 Mei, peringatan gempa sirine dibunyikan pada pukul 10.00 pagi.

"Alat alat EWS yang dibunyikan diharapkan bisa berikan kesadaran masyarakat pentingnya mitigasi bencana. Ada juga aplikasi Info BMKG di play store yang sudah bisa diakses, ada informasi peringatan dini sesuai resiko bencana baik gempa, tsunami juga prakiraan cuaca tersaji lengkap," kata Arin Kuncahyani.