Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan sebanyak 150 petugas untuk melakukan pemantauan di titik-titik pemotongan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1445 Hijriah.
"Kita sudah mengumpulkan petugas pengawas yang nanti ada di masjid, dan mengirim 150 petugas yang mengawasi di tempat-tempat pemotongan hewan kurban," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Jumat.
Menurut dia, seratusan petugas yang terdiri atas petugas lapangan dan dokter kesehatan hewan yang dibantu mahasiswa kedokteran tersebut akan melakukan pemantauan secara sampel di titik-titik pemotongan hewan yang sekitar 2 ribuan lokasi se-Bantul.
"Kita juga sudah mengumpulkan para takmir masjid maupun panitia hari raya Idul Adha, kita berikan pemahaman terkait tata cara pemotongan hewan kurban yang sesuai tuntutan agama Islam dan kaidah kesehatan dan kesejahteraan hewan," katanya.
Joko Waluyo mengatakan, pada saat setelah pemotongan hewan kurban nantinya, para panitia atau takmir masjid diharapkan agar tidak menggunakan plastik kresek warna hitam, namun menggunakan anyaman bambu sebagai wadah daging.
"Untuk daging jangan sampai pakai plastik, apalagi plastik hitam, tetap menggunakan baik pakai besek atau kreneng (anyaman bambu) atau daun jati," katanya.
Pihaknya juga sudah menyosialisasikan terkait dengan ketentuan pemakaian anyaman bambu sebagai wadah daging kepada panitia hewan kurban.
"Termasuk pencucian jeroan hewan itu jangan sampai di sungai, namun menggunakan air yang mengalir. Ini sudah disampaikan, sosialisasi ke seluruh petugas pemotongan hewan kurban," katanya.
Lebih lanjut dia juga mengatakan sudah melakukan pemantauan ke tempat penampungan ternak dan pasar hewan, untuk memastikan kondisi kesehatan hewan kurban sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.
"Dari hasil pemantauan aman, kita tidak menemukan adanya penyakit pada hewan kurban," katanya.