Seorang Paleoantropolog akan mampu mengungkap kehidupan manusia pada masa tertentu dari bentuk kerangka manusia yang ditemukan.
Balai Kebudayaan Jatim menelusuri DNA kerangka manusia Majapahit
Surabaya (ANTARA) -
Seorang Paleoantropolog akan mampu mengungkap kehidupan manusia pada masa tertentu dari bentuk kerangka manusia yang ditemukan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Balai Kebudayaan Jatim akan telusuri DNA kerangka manusia Majapahit
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur akan menelusuri DNA kerangka manusia yang ditemukan di Candi Kedaton, yang masuk kawasan situs Trowulan untuk mengungkap kehidupan manusia saat masa Kerajaan Majapahit.
"Kita nantinya bisa membangun narasi Majapahit ini secara utuh tidak hanya tinggalan budayanya tapi juga orang-orangnya melalui tinggalan kerangka yang ditemukan," kata Kepala BPK Wilayah XI Jawa Timur Endah Budi Haryani di Mojokerto, Selasa, saat berbicara pada seratus lebih mahasiswa yang akan melakukan penanaman pohon di Situs Trowulan, ibu kota Kerajaan Majapahit.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah bertemu dengan Prof Dr Toetik Koesbardiat yang merupakan ahli Paleoantropologi dari Universitas Airlangga untuk merintis kerja sama pengungkapan kehidupan manusia dari sebuah kerangka manusia termasuk penelusuran DNA-nya.
Ia mengungkapkan, kehidupan saat masa Majapahit menarik untuk diungkap karena manusia saat itu hidup selaras dengan alam, artinya memahami bahwa alam itu harus dijaga keseimbangannya.
"Bahkan pada masa itu, ada prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang menggambarkan perintah raja untuk menjaga dan melestarikan alam," ujarnya.
Seorang Paleoantropolog akan mampu mengungkap kehidupan manusia pada masa tertentu dari bentuk kerangka manusia yang ditemukan.
Dalam website FISIP Universitas Airlangga dijelaskan bahwa dalam pidato pada pengukuhan sebagai guru besar yang berjudul Memberi Kesempatan Berbicara Pada si Mati, Prof Toetik menyampaikan kecintaanya terhadap rangka manusia.
"Tidak ada yang pernah luput dari pandangan saya tentang orang mati. Orang mati dapat memberikan informasi mengenai bagaimana perjalanan hidup, cara hidup, hingga kebiasaan si mati. Oleh karena itu, dengan ‘mendengarkan’ si mati berbicara, saya dapat mengidentifikasi mereka," ungkap Toetik.