Selokan dibuka lagi, Harda Kiswaya tegaskan perlindungan petani Sleman

id Harda-Danang,BBWSSO,Sleman,Pilkada 2024,Petani

Selokan dibuka lagi, Harda Kiswaya tegaskan perlindungan petani Sleman

Calon Bupati Sleman urut nomor 2 Harda Kiswaya bersama petani di Kalurahan Margodadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/HO-Tim Media Relawan Harda Kiswaya)

Sleman (ANTARA) - Calon Bupati Sleman nomor urut dua peserta Pilkada 2024 Harda Kiswaya menemui petani Kalurahan Margodadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk menjamin keperpihakannya terhadap petani, salah satunya pembukaan kembali Selokan Van Der Wijck.

Salah satu petani yang ditemui Harda adalah Tuginem, seorang penggarap padi yang mengkhawatirkan potensi gagal panen.

Tuginem di Sleman, Rabu, mengatakan tanaman padinya, yang masih berusia dua bulan, sangat membutuhkan pasokan air dari selokan Van Der Wijck. 

"Kami sangat berharap, Pak Harda. Selokan Van Der Wijck jangan ditutup dulu. Kami khawatir tanaman padi kami gagal panen," keluh Tuginem kepada Harda Kiswaya.

Merespons keluhan ini, Harda menyampaikan bahwa dirinya sudah sering menerima laporan terkait masalah air di wilayah pertanian Sleman bagian barat, termasuk di Minggir, Moyudan, Godean, dan Seyegan. Ia pun sudah membahas permasalahan ini dengan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi jangka panjang.

"Kami, pasangan Harda Kiswaya-Danang Maharsa, jika terpilih, akan berjuang memastikan ketersediaan air bagi wilayah Sleman bagian barat yang merupakan lumbung pangan daerah ini. Petani tidak boleh khawatir akan hasil panennya," tegas Harda dalam rilisnya.

Lebih lanjut, Harda menekankan pentingnya pemeliharaan selokan, namun tanpa mengorbankan petani. Menurutnya, harus ada solusi yang tepat yang tidak hanya berfokus pada penutupan selokan, tetapi juga menjaga pasokan air untuk pertanian.

Komitmen Harda dan pasangannya, Danang Maharsa, terhadap kesejahteraan petani juga tercermin dalam program unggulan mereka, yaitu program Garansi Pertanian. Program ini menawarkan asuransi pertanian yang melindungi petani dari risiko gagal panen. 

"Kami juga akan memperketat alih fungsi lahan pertanian demi menjaga luas lahan produktif di Kabupaten Sleman," tambah Harda.

Kabar baik bagi para petani pun datang. Selokan Van Der Wijck, yang sangat penting bagi pengairan lahan mereka, dibuka kembali oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) selama 10 hari. Keputusan ini diambil setelah audiensi kedua di Ruang Badan Anggaran DPRD DIY, yang dihadiri oleh Ketua sementara DPRD DIY, Nuryadi, serta beberapa anggota dewan lainnya, pada Selasa (15/10).

Audiensi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan kelompok petani, lurah, serta pimpinan badan dan dinas terkait dari Kabupaten Sleman dan Bantul. Hasilnya, terdapat tiga kesepakatan utama. 

Pertama, BBWSSO akan membuka selokan Van Der Wijck mulai Rabu (16/10) hingga kesepakatan final tercapai. Kedua, para petani diberi waktu 10 hari untuk berdiskusi dan mencapai kesepakatan baru terkait rencana penutupan selokan oleh BBWSSO untuk perawatan. Ketiga, penutupan selokan untuk pemeliharaan akan dilakukan selama satu bulan setiap lima tahun sekali.

Sebelumnya, BBWSSO memang merencanakan penutupan selokan Van Der Wijck selama satu bulan untuk pemeliharaan, yang sudah dimulai sejak 1 Oktober 2024. Menurut Kepala BBWSSO Gatut Bayuadji, penutupan ini sangat penting untuk mencegah kerusakan besar, seperti kebocoran.

Namun, dampak penutupan ini segera terasa. Dua pekan setelah aliran air dihentikan, ribuan hektare lahan pertanian di Sleman bagian barat terancam gagal panen karena kekurangan air.