DLH Sleman melayani permohonan pemangkasan dahan berbahaya

id DLH Sleman ,Pemsngkasan dahan membahayakan ,Antisipasi pohon tumbang ,Kabupaten Sleman ,Sleman

DLH Sleman melayani permohonan pemangkasan dahan berbahaya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani. ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto (Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan layanan pemangkasan dan pemotongan pohon di lingkungan masyarakat yang dinilai membahayakan keselamatan warga.

"Kami melayani pemangkasan dahan dan pemotongan pohon di masyarakat yang rawan dan membahayakan, terutama memasuki musim pancaroba saat ini," kata Kepala DLH Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani di Sleman, Rabu.

Menurut dia, dalam melakukan pemangkasan dan pemotongan pohon rawan, pihaknya tetap berdasarkan SOP (standar operasional prosedur) yang ada dan berkoordinasi dengan instansi lain.

"Semisal pohon ternyata berada di tepi jalan provinsi atau jalan nasional, maka kami akan koordinasi dengan pihak terkait. Begitu juga pohon yang ada di halaman warga, tetap sesuai prosedur yang ada. Apakah pohon bersinggungan dengan jaringan listrik dan telepon atau tidak," katanya.

Ia mengatakan, dalam kegiatan pemangkasan pohon dan penebangan pohon pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman.

"Selama ini DLH Sleman telah memberikan layanan pemangkasan pohon di beberapa titik di beberapa titik di kapanewon (kecamatan)," katanya.

Epiphana mengatakan, memasuki musim hujan permintaan masyarakat untuk layanan pemangkasan dan penebangan pohon cukup tinggi.

"Permintaan pemangkasan pohon ini bisa sampai tiga kali dalam seminggu," katanya.

Ia mengatakan, dalam pelayanan pemangkasan dan penebangan pohon DLH Sleman membentuk tim yang dibagi per wilayah.

"Ada lima tim pemangkas pohon yang dibagi dalam wilayah Sleman timur, barat dan tengah. Tim ini juga didukung dengan peralatan yang memadai sesuai standar keselamatan kerja," katanya.
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024