Bantul (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar apel siaga jajaran pengawas dalam rangka pengawasan masa tenang serta pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2024.
"Apel siaga ini diikuti semua jajaran pengawas, baik itu panwaslu kecamatan, panwaslu kelurahan, sampai pengawas tempat pemungutan suara (TPS). Kurang lebih kami hadirkan sekitar 1.900 orang terdiri atas tiga jenjang itu," kata Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho usai apel pengawasan di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu.
Terhadap semua jajaran pengawas dalam Pilkada Bantul, dia tekankan untuk melakukan patroli pengawasan secara aktif selama masa tenang, mulai 24—26 November, sebelum hari-H pencoblosan pada tanggal 27 November 2024.
"Hal-hal yang kemudian menjadi penekanan di patroli pengawasan ini saya minta jajaran pengawas untuk memastikan semua jenis kegiatan atau aktivitas kampanye dipastikan harus sudah dihentikan oleh tim pemenangan, tim kampanye, maupun oleh pasangan calon," katanya.
Selama masa tenang pilkada, kata dia, jajaran pengawas melakukan pembersihan dan memastikan sudah tidak ada alat peraga kampanye (APK) maupun bahan kampanye sampai dengan di lingkungan TPS.
"Kami juga menekankan teman-teman pengawas melakukan pengawasan terkait dengan potensi adanya politik uang, potensi adanya ujaran kebencian, hoaks, dan potensi lainnya yang dapat mengganggu jalannya pemilihan," katanya.
Didik meminta jajaran pengawas, baik kecamatan maupun desa, ketika melakukan pengawasan itu, jangan hanya patroli secara luring (offline), tetapi juga melakukan patroli pengawasan secara daring (online).
"Kami juga sampaikan pada masa tenang ini teman-teman utamanya pengawas TPS harus memastikan logistik sudah ada di TPS pada tanggal 26 November dalam kondisi yang aman dan lengkap. Itu beberapa hal yang saya tekankan," katanya.
Pilkada Bantul 2024 diikuti pasangan Untoro Haryadi-Wahyudi Anggoro Hadi, pasangan Abdul Halim Muslih-Aris Suharyanta, dan pasangan Joko Purnomo-Rony Wijaya Indra Gunawan. Penyebutan nama pasangan calon ini sesuai dengan nomor urut peserta pilkada.