Yogyakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (LazisMu) mampu mengimplementasikan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
"Saya ingin dorong pimpinan LazisMu baik di tingkat pusat sampai dengan kabupaten/kota harus membawa Asta Cita," kata Bendahara Umum PP Muhammadiyah Hilman Latief saat pembukaan Rapat Kerja Nasional LazisMu 2025 di Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat.
Dokumen Asta Cita, kata Hilman, memiliki relevansi dengan program-program yang selama ini diperjuangkan lembaga amil zakat nasional milik Muhammadiyah tersebut.
Menurut dia, salah satu program yang selaras dengan Asta Cita adalah Kampung Berkemajuan yang agendanya membangun desa menjadi prioritas dan pergerakan ekonomi.
Program Kampung Berkemajuan dimulai di lima provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta dan Lampung.
Menurut dia, Kampung Berkemajuan sebetulnya telah digarap serius sebelum muktamar di Solo dengan desa yang telah ditentukan lengkap dengan laboratoriumnya, namun tertunda karena muncul wabah Covid-19.
"Saya dapat laporan bahwa sudah ada 'pilot project' Kampung Berkemajuan versi Lazismu yang akan digempur secara positif dengan berbagai program selama beberapa bulan, mulai dari peningkatan gizi lansia, ibu hamil, hingga revitalisasi sekolah," kata dia.
Hilman berpesan agar program tersebut tidak hanya dijalankan secara horizontal atau internal, akan tetapi juga dapat bersinergi dengan pemerintah.
Menurut dia, Lazismu perlu menghitung dampak dari program tersebut, mulai dari aspek pengurangan stunting di desa, hingga peningkatan gizi lansia dan ibu hamil, serta anak sekolah.
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Ahmad Imam Mujadid Rais menuturkan bahwa rekomendasi Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan bagian dari rujukan lembaga amil zakat termasuk Lazismu dalam menjawab agenda pembangunan global.
Sementara, sinergi kebajikan untuk inovasi sosial dan capaian SDGs yang dilaksanakan saat kepemimpinan nasional Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengusung visi-misi Asta Cita dalam arah kebijakannya.
Karena itu, Lazismu juga akan mempertimbangkan salah satu program Asta Cita tentang peningkatan gizi masyarakat yang sebelummya telah dilaksanakan lembaganya dalam program pengurangan stunting.
Pada 2025, menurut Mujadid Rais, program tersebut akan diselaraskan dengan tujuan program Asta Cita Presiden Prabowo.
Dia menyebut ada enam pilar program unggulan Lazismu yang selama ini telah dilakukan, antara lain beasiswa sang surya dan mentari, Save Our School (SOS), Bakti Guru, Pemberdayaan UMKM, Indonesia Siaga, lingkungan dan sosial dakwah yang menyasar penerima manfaat yaitu mualaf, serta penyandang disabilitas dan lansia.
Salain itu, ada pula program lain yang didesain Lazismu dengan pendekatan partisipatoris yakni Kampung Berkemajuan.
Program inovasi sosial yang diagendakan pada 2025 tersebut, jelas Mujadid, bakal melibatkan masyarakat di lima wilayah dengan keunikan dan ciri khas masing-masing.
"Aksi nyata ini memerlukan sinergi dan kolaborasi multipihak. Lazismu menyadari kemitraan strategis sangat penting di tengah masih terbatasnya pembiayaan pembangunan dari pemerintah dan masih belum optimalnya partisipasi aktor-aktor lokal dalam proses pembangunan," kata dia.
Dia menyebut total penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (Ziska) Lazismu secara nasional pada 2024 mencapai Rp348.219.384.879.
Pada Rakernas 2025, kata Mujadid Rais, Lazismu akan menyusun peta jalan atau rencana strategis untuk menyambut program lima tahun ke depan (2025-2030) dengan merujuk pada dokumen peta jalan rencana strategis Lazismu, pencapaian MDGs serta pencapaian M-SDGs.