Kader posyandu di Bantul jadi pendamping tingkatkan kesehatan masyarakat

id Pemkab Bantul ,Kader posyandu ,Kesehatan masyarakat

Kader posyandu di Bantul jadi pendamping tingkatkan kesehatan masyarakat

Kantor Pemerintah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Abdul Halim Muslih menekankan pentingnya kader kesehatan pos pelayanan terpadu (posyandu) yang ada di setiap pedukuhan kabupaten ini dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

"Oleh karena itu kita menginginkan kader-kader posyandu dapat menjadi sumber daya kesehatan yang bisa diberdayakan untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga," kata Bupati Halim dalam keterangannya di Bantul, Minggu.

Menurut dia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah mendapatkan data mengenai tingkat kematian ibu dan anak, balita stunting, dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Bantul.

Oleh karena itu, kata dia, perlunya ada terobosan atau inovasi dalam melakukan upaya-upaya pencegahan dari para kader posyandu tersebut.

"Perlunya untuk menyasar keluarga-keluarga yang merupakan entitas paling rentan terhadap munculnya berbagai jenis penyakit, karena budaya kesehatan dan pola hidup di masing-masing keluarga masih banyak yang belum memenuhi standar pola hidup sehat," katanya.

Bupati Halim mengatakan tugas tersebut tidak bisa dianggap sepele, oleh sebab itu bagaimana nantinya masyarakat di Kabupaten Bantul mulai menyadari pentingnya pola hidup sehat yang dimulai dari keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan Pemkab Bantul terus berupaya memperkuat sistem kesehatan daerah dengan meningkatkan peran pengasuhan keluarga sebagai elemen penting dalam mendukung kesehatan masyarakat.

Salah satunya melalui kerja sama dalam mengadaptasi dan mengembangkan program edukasi dan pendampingan pengasuh keluarga untuk mendukung pembangunan prioritas di Bantul.

Selain itu juga dilakukan sosialisasi dan penguatan kapasitas tenaga serta kader kesehatan dalam edukasi dan pendampingan pengasuhan keluarga, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular untuk menekan kematian ibu dan anak.

"Kami akan menyediakan kader kesehatan yang nantinya akan mendapatkan edukasi dan pendampingan yang kemudian nantinya akan menularkan ilmunya kepada masyarakat," katanya.