Duel panas di final Roland Garros, Alcaraz versus Sinner

id Alcaraz,Roland Garros,French Open,Grand Slam,Jannik sinner

Duel panas di final Roland Garros, Alcaraz versus Sinner

Petenis Spanyol Carlos Alcaraz bereaksi usai pertandingan babak ketiga French Open melawan petenis Bosnia Damir Dzumhur di Roland Garros, Paris, Prancis, Jumat (30/5/2025). (ANTARA/Roland Garros)

Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz hanya terpaut satu kemenangan lagi untuk mempertahankan gelarnya di Roland Garros apabila ia mampu melewati ujian berat di babak final dengan menghadapi petenis nomor 1 dunia Jannik Sinner.

Alcaraz melaju ke final setelah Lorenzo Musetti mengundurkan diri pada set keempat pertandingan semifinal dengan keunggulan 4-6, 7-6(3), 6-0, 2-0 saat petenis Italia itu mengakhiri pertandingan setelah dua jam 25 menit.

Pada kedudukan 0-5 di set ketiga, Musetti meminta fisioterapis untuk melakukan perawatan pada kaki kiri atasnya. Setelah itu, ia terus memegang kakinya dan akhirnya tidak dapat melanjutkan permainan.

"Tidak pernah hebat untuk bisa melewati atau menang dalam pertandingan seperti ini," kata Alcaraz usai pertandingan, dikutip dari ATP, Sabtu.

"Lorenzo adalah pemain hebat. Ia telah menjalani musim yang luar biasa di lapangan tanah liat. Ia adalah salah satu dari sedikit pemain yang mencapai setidaknya semifinal di semua ajang terbesar di lapangan tanah liat."

Bertanding di bawah atap tertutup di Lapangan Philippe-Chatrier, Alcaraz mengisyaratkan niatnya dengan posisi agresif sejak awal, ia melangkah ke baseline dan memukul bola dengan keras dari kedua sayap.

Namun Musetti menampilkan respons yang mengesankan untuk menyerap kekuatan dan memenangi set pembuka.

Meski demikian, Alcaraz tetap berpegang pada rencana permainannya dan akhirnya menghasilkan beberapa pukulan terbaiknya dalam perjalanan menuju final berturut-turut di turnamen lapangan tanah liat major.

"Dua set pertama benar-benar sulit. Saya memiliki peluang untuk mematahkan servisnya dalam pertandingan tersebut. Saya tidak dapat memanfaatkannya sebaik-baiknya. Ia bermain tenis dengan hebat," kata Alcaraz.

Alcaraz meningkatkan catatannya menjadi 6-1 dalam head to head dengan Musetti, termasuk dua kemenangan dalam perjalanannya menuju gelar ATP Masters 1000 di Monte Carlo dan Roma tahun ini.

Ia kini memiliki catatan 33-2 di lapangan tanah liat sejak Mei, menurut Indeks Menang/Kalah ATP Infosys.

Sedangkan Jannik Sinner melanjutkan performanya yang gemilang dengan menaklukkan Novak Djokovic 6-4, 7-5, 7-6(3) pada semifinal di Paris Jumat (6/6) waktu setempat atau Sabtu WIB untuk mencapai final Roland Garros pertamanya.

Kekuatan dan ketepatan Sinner dari baseline dan servis mengalahkan juara tiga kali Djokovic dan membantu petenis Italia itu melaju ke final turnamen major pertamanya melawan rival beratnya Carlos Alcaraz.

"Itu adalah momen yang sangat istimewa bagi saya, bermain melawan Novak di semifinal Grand Slam. Ini sungguh luar biasa, dan saya harus melangkah maju dan memainkan tenis sebaik mungkin," kata Sinner usai pertandingan, seperti disiarkan ATP.

"Saya sangat senang dengan cara saya menangani situasi ini, tetapi ini menunjukkan lagi betapa ia adalah panutan bagi kita semua dan khususnya bagi para pemain muda."

"Apa yang ia lakukan sungguh luar biasa dan saya mendoakan yang terbaik untuknya di sisa musim ini. Saya pikir kita semua sangat beruntung melihatnya bermain tenis tingkat tinggi, sungguh luar biasa," ujar petenis berusia 23 tahun itu.

Setelah pada satu tahap tertinggal 1-4 dalam persaingan head to head dengan Djokovic, Sinner sekarang unggul 5-4.

"Novak mencapai banyak hal. Ia adalah pemain terbaik dalam sejarah olahraga kami dan bermain melawannya di sini sungguh luar biasa," kata Sinner.

"Tentu saja saya mencoba untuk tidak memikirkan hal ini, tetapi sebelum memasuki lapangan, Anda merasakan ketegangan dan merasakan apa yang akan terjadi pada Anda. Saya selalu berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin dan mempersiapkan diri untuk setiap situasi di lapangan."

Dalam pertemuan pertamanya di level tur dengan Djokovic di lapangan tanah liat sejak 2021, Sinner mendominasi pertukaran baselineawal untuk menambah tekanan pada Djokovic, dan ia juga hanya kehilangan tiga poin saat melakukan servis di set pertama.

Sinner mendapatkan break servis pertama dalam pertandingan tersebut di gim kelima dan meskipun Djokovic kemudian menghindari kehilangan servis lagi dengan menyelamatkan dua break point untuk bertahan pada kedudukan 2-4, petenis Serbia itu tidak mampu mempertahankan momentum apa pun dalam gim pengembalian.

Djokovic mulai menunjukkan tanda-tanda potensi masalah pada kaki bagian atas pada set kedua dan menerima waktu jeda medis menjelang set ketiga.

Ia kemudian tampil kuat, tetapi setelah ia melepaskan tiga poin setnya pada kedudukan 4-5, Sinner memanfaatkan kesempatannya untuk mengklaim kemenangan straight-set dengan penampilan tie-break yang solid.

Sinner menyelesaikan pertandingan dengan mencetak 44 winner sementara Djokovic hanya mencetak 35 winner.

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.