Tangerang (ANTARA) - Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Tangerang, Banten, memberikan imbauan agar orang tua mengambil peran aktif dalam mendampingi anak-anak agar terhindar dari kecanduan gim daring.
Psikolog Puspaga Kota Tangerang Glori Telis Amanta di Tangerang, Sabtu, mengatakan kegiatan yang bisa dilakukan adalah menciptakan ruang aman agar anak merasa nyaman berbagi pengalaman, termasuk hal yang membuat mereka takut atau tidak nyaman saat bermain.
Ia mengatakan agar orang tua mengajarkan ajarkan literasi digital dengan pengetahuan untuk melindungi diri di dunia maya. Contohnya, kata dia, ajarkan anak tidak membagikan data pribadi dan berani menolak ajakan yang aneh.
Baca juga: Disdikpora Yogyakarta minta orang tua melarang anak main gim kekerasan
"Jadilah teladan yang baik. Tunjukkan cara menggunakan gawai dan internet secara seimbang, antara waktu daring dan luring," kata Glori.
Puspaga yang berada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) Kota Tangerang juga menekankan kolaborasi antara orang tua dan anak serta kesadaran akan risiko digital, dapat memastikan anak-anak tetap aman saat menjelajahi dunia maya.
"Peran aktif orang tua tidak hanya sebatas pengawasan, melainkan juga sebagai pendamping yang membimbing, sehingga pengalaman digital anak-anak bisa tetap positif, edukatif dan bebas dari ancaman yang tidak diinginkan," katanya.
Baca juga: Wamenekraf dukung gim horor lokal "Agni : Village of Calamity" tembus pasar global
Glori juga menyoroti konten yang tidak sesuai dan perilaku negatif dalam permainan gim daring. Anak-anak bisa terpapar konten kekerasan atau hal-hal yang tidak pantas tanpa sengaja.
Menurutnya, lingkungan obrolan juga rentan menjadi tempat cyberbullying atau tekanan sosial yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
"Kecanduan permainan ini menjadi ancaman nyata. Anak bisa terlalu asyik bermain hingga mengganggu waktu belajar, tidur, dan aktivitas di dunia nyata. Hal ini berisiko mempengaruhi prestasi akademik dan kesehatan fisik mereka. Aspek pembelian dalam gim juga menjadi masalah serius," katanya.
Baca juga: Gim Indonesia gaet transaksi Rp1,8 triliun di Jerman
Baca juga: Indonesia-Polandia jajaki pengembang gimBerita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puspaga imbau orang tua aktif dampingi anak cegah kecanduan gim daring
