Penyakit leptospirosis jangkiti warga Yogyakarta

id meninggal akibat leptospirosis

Penyakit leptospirosis jangkiti warga Yogyakarta

Air seni tikus pembawa bakteri Leptospirosis (dinkes.jogjaprov.go.id)

Jogja (ANTARA Jogja) - Seorang warga yang tinggal di Kelurahan Muja Muju, Kota Yogyakarta, meninggal dunia akibat menderita leptospirosis sehingga kalangan masyarakat diminta untuk mewaspadai serangan penyakit itu.

"Sejak Januari hingga Maret 2012 sudah ada lima warga Kota Yogyakarta yang positif menderita leptospirosis. Satu orang di antaranya meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia di Yogyakarta, Jumat.

Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan dari kuman dan disebabkan bakteri leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang terkena.

Menurut dia, tempat tinggal warga yang meninggal dunia akibat menderita penyakit leptospirosis adalah dekat dengan Sungai Gadjah Wong.

Wilayah tersebut, lanjut Vita, adalah wilayah yang selama ini dikenal sebagai daerah endemik untuk penyakit yang disebabkan bakteri leptospira tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL), ternyata wilayah Muja-Muju merupakan daerah endemis leptospirosis. Namun, penyakit tersebut tidak dibawa tikus sawah melainkan  tikus rumah.

"Untuk warga yang meninggal dunia tersebut, kami belum bisa memastikan ia terjangkit bakteri leptospira itu dari mana. Ia bekerja memberi makan ikan," katanya.

Kasus warga yang terjangkit leptospirosis di Kota Yogyakarta pada 2011 tercatat sebanyak 44 orang, tujuh di antaranya meninggal dunia.

Vita menegaskan, langkah antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar tidak terjangkit penyakit tersebut adalah dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat.

"Jalur tikus di rumah, sebenarnya tidak banyak berubah. Karenanya, masyarakat diminta sering menggeser posisi perabotan," katanya.

Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Ferry Edi Sunantyo mengatakan, terdapat sejumlah kecamatan yang juga memiliki potensi besar untuk terjangkit penyakit tersebut.

Oleh karena itu, lanjut Ferry, pihaknya memfokuskan kegiatan promosi kesehatan di wilayah yang merupakan kantong-kantong kemiskinan di Kota Yogyakarta Tegalrejo, Umbulharjo, Gedongtengen, dan Mergangsan.

"Di beberapa wilayah perbatasan potensi itu cukup besar. Kami sudah menggalakkan Kelurahan Siaga, RW Siaga dan peningkatan kewaspadaan melalui beberapa kelompok masyarakat dan sekolah," katanya.

Ia menegaskan, pola hidup bersih dan sehat adalah upaya yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar tidak mudah terjangkit berbagai penyakit.

(E013)