Kasus AIDS pada usia produktif mengkhawatirkan

id aids

Kasus AIDS pada usia produktif mengkhawatirkan

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Temuan kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta yang diderita oleh masyarakat usia produktif semakin mengkhawatirkan karena dari 677 kasus, sebanyak 256 di antaranya diderita usia 20-29 tahun.

"Jika pada usia 20-29 tahun sudah menderita AIDS, maka dimungkinkan infeksi virus sudah terjadi empat hingga lima tahun sebelumnya. Artinya, orang tersebut terkena virus saat berusia 14 atau 15 tahun," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Kota Yogyakarta F. Kaswanto di Yogyakarta, Rabu.

Oleh karena itu, lanjut Kaswanto, KPA Kota Yogyakarta akan lebih mengintensifkan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, termasuk melakukan kerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) dan guru Biologi untuk menyisipkan materi pendidikan seks.

KPA Kota Yogyakarta menganggap penting upaya sosialisasi ke sekolah karena berdasar data kumulatif sejak 2004 hingga akhir 2013, sebagian besar penderita HIV/AIDS di Kota Yogyakarta disebabkan perilaku seks berisiko yaitu mencapai 62 persen.

Selain mengintensifkan sosialisasi ke sekolah, KPA Kota Yogyakarta juga mengintensifkan sosialisasi ke organisasi pemuda seperti Karang Taruna dan kepada ibu rumah tangga melalui pertemuan di wilayah.

"Ibu rumah tangga juga perlu dibekali pengetahuan mengenai HIV/AIDS sehingga bisa melindungi dirinya karena mereka termasuk kelompok yang rentan tertular. Mungkin saja mereka tertular dari suaminya yang melakukan seks bebas," katanya.

Berdasarkan data KPA Kota Yogyakarta, jumlah ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS hingga akhir Desember 2013 tercatat sebanyak 85 orang. Namun demikian, jumlah tersebut akan diverifikasi.

"Kami akan cek, apakah benar semuanya adalah perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Bisa saja di dalamnya terdapat pekerja seks komersial yang mengaku sebagai ibu rumah tangga," katanya.

Upaya KPA Kota Yogyakarta untuk mengintensifkan sosialisasi di wilayah mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Yogyakarta, yaitu bantuan berupa mobil operasional.

Mobil jenis minibus tersebut diserahkan ke KPA Kota Yogyakarta oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

"Mobil ini dapat dimanfaatkan KPA untuk menjangkau masyarakat guna memberikan sosialisasi mengenai pencegahan HIV/AIDS. Logistik keperluan sosialisasi bisa dibawa sehingga informasi yang disampaikan lebih lengkap," kata Haryadi.

Haryadi yang juga Ketua KPA Kota Yogyakarta mengatakan, kasus HIV/AIDS di Kota Yogyakarta perlu terus dicermati. "Kasus HIV/AIDS bukan hanya masalah moral, karena ada juga penderita yang tertular sejak dalam kandungan," katanya.

(E013)

Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024