Disperindagkop optimalkan gerai promosi kerajinan produk Bantul

id disperindagkop optimalkan gerai

Disperindagkop optimalkan gerai promosi kerajinan produk Bantul

Guci balutan kaca dari gerabah produk Kasongan, Kabupaten Bantul (Foto Antara/Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengoptimalkan gerai kerajinan yang terdapat di luar daerah untuk mempromosikan berbagai produk perajin daerah ini.

"Saat ini telah ada dua `outlet` (gerai) kerajinan khas Bantul di wilayah Tamrin City Jakarta, keberadaannya jelas sangat membantu dalam promosi dan mengenalkan produk Bantul," kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto, Minggu.

Oleh sebab itu, kata dia, gerai kerajinan di luar Bantul terus dioptimalkan, bahkan diupayakan bertambah mengingat produk Bantul saat ini sudah semakin dikenal, sehingga harapannya nanti mampu meningkatkan omset penjualan kerajinan.

"Sejauh ini outlet di Tamrin City menyediakan kerajinan batik dan kerajinan gerabah (tanah liat), produk unggulan Bantul yang memang memiliki pasar ekspor, target utama adalah pengenalan produk khas Bantul," kata Sulistyanto.

Ia mengatakan, gerai kerajinan di Jakarta tersebut disewakan perajin Bantul dengan fasilitasi dinas dengan bantuan Kamar Dagang Industri (Kadin) DIY serta koperasi, dan di Jakarta menurutnya telah ada koperasi batik Bantul.

Menurut dia, untuk menambah gerai kerajinan Bantul pihaknya terus menerima tawaran kerjasama pihak terkait di luar daerah dan di luar negeri, dengan harapan produk kerajinan tidak hanya semakin dikenal di dalam negeri namun sampai luar negeri.

"Ada keinginan (untuk menambah), dan kami kemarin mendapat tawaran dari Kedutaan Besar (Dubes) RI di Sanghai China, pemerintah daerah saat ini masih melakukan penjajagan dan mempertimbangkan," katanya.

Sementara itu, kata dia selain mengoptimalkan gerai kerajinan sebagai toko tetap di luar Bantul, pihaknya juga rutin setiap tahun mengirim berbagai perajin setempat untuk mengikuti pameran kerajinan baik tingkat nasional maupun internasional.

"Pameran yang rutin diikuti perajin misalnya di tingkat kabupaten satu event, tingkat DIY ada empat event, tingkat nasional delapan event, kemudian pameran tingkat internasional dua event, itu belum pameran swasta yang diikuti secara mandiri," katanya.

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024