Pangdam IV/Diponegoro minta Babinsa lakukan "serbuan teritorial"

id pangdam

Pangdam IV/Diponegoro minta Babinsa lakukan "serbuan teritorial"

Mayjen TNI Sunindyo (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Panglima Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Sunindyo minta Bintara Pembina Desa di wilayah Komando Distrik Militer 0731/Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan "serbuan teritorial".

Sunindyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan "serbuan teritorial" ini bermakna agar Bintara Pembina Desa (Babinsa) mampu membina dan menggalang masyarakat untuk diarahkan menjadi bangsa Indonesia yang lebih tangguh sehingga memiliki daya tangkal yang bagus, serta memberikan senyum kepada rakyat dan berbaik-baik kepada mereka.

"Jadi kalau ada rakyat yang menolak bandara, babinsa tidak boleh mengejar-ngejar mereka. Tapi harusnya datang kepada masyarakat dan

memberitahu informasi yang benar tentang bandara. Babinsa datang harus menyelesaikan masalah, jangan menambah masalah," kata Sunindyo.

Dia mengatakan fokus dari serbuan teritorial adalah membantu masyarakat, jadi seluruh potensi yang ada harus digunakan untuk kepentingan warga.

Untuk itu, Pangdam menyarankan agar saat TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) para prajurit tidur di rumah rakyat. Dengan

demikian TNI akan semakin dekat dengan rakyat, bahkan seperti saudara. "Sehingga jangan sampai menyakiti hati rakyat," katanya.

Dandim 0731/Klp Letkol Inf Semuel Jefferson Aling mengatakan kondisi wilayah yang menjadi wewenangnya serta hal-hal yang terkait dengan kegiatan Kodim 0731/Kulon Progo, antara lain terkait dengan kondisi sosial masyarakat yang akan terdampak pembangunan bandara, khususnya di sekitar wilayah calon bandar udara.

"Begitu juga dengan penolakan sebagian masyarakat terhadap penambangan pasir besi," kata dia.

Ia mengatakan persoalan di Kulon Progo lainnya yakni penolakan masyarakat terhadap penambangan pasir besi oleh PT JMI.

"Ada penolakan masyarakat yang tergabung dalam PPLP," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024