Peneliti : transportasi tradisional di Yogyakarta perlu dioptimalkan

id andong

Peneliti : transportasi tradisional di Yogyakarta perlu dioptimalkan

Ilustrasi (Foto Antara/Alin)

Jogja (Antara) - Keberadaan sarana transportasi tradisional, seperti andong dan becak, di Kota Yogyakarta perlu dioptimalkan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sekaligus memperkuat Yogyakarta sebagai Kota Budaya, kata seorang peneliti.

"Harus menjadi sarana yang melengkapi dan menguatkan Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Wisata, dan Pendidikan, bukan hanya pendukung," kata Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Lilik Wachid Budi Susilo di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, penerapan standar wisata di Yogyakarta dapat diterapkan khusus untuk transportasi tradisional, misalnya dengan melengkapinya dengan citra dan carita masing-masing yang memiliki keterkaitan dengan objek wisata tertentu di Yogyakarta.

Sehingga, menurut dia, pengguna moda transportasi yang ada di Yogyakarta ke depan bukan hanya akan membayar berdasarkan jasa, melainkan juga dari aspek nilai budayanya.

"Misalnya becak atau andong dapat ditempatkan di objek-objek wisata tertentu dengan rute yang disesuaikan dengan alur cerita yang berkaitan objek wisata," kata dia.

Sementara itu, ia menilai jumlah Bus Trans Jogja sebagai moda transportasi utama di Yogyakarta ini belum secara optimal menjangkau seluruh objek wisata di Yogyakarta.

Padahal, keberadaan Bus Trans Jogja, menurut dia, seharusnya bukan hanya berlaku sebagai sarana transportasi reguler perkotaan saja, melainkan juga sebagai transportasi wisata.

"Banyak calon penumpang di lokasi-lokasi strategis, namun jika ingin menggunakan Trans Jogja masih harus berjalan jauh menuju tempat pemberhentian bus (shelter)," kata Lilik.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024