Yogyakarta (Antara Jogja) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta hingga saat ini belum menerima permohonan bantuan suplai air bersih dari kabupaten menghadapi musim kemarau yang diperkirakan lebih panjang pada 2015.
"Belum ada permohonan dari kabupaten mana pun termasuk Gunung Kidul yang paling awal menghadapi kemarau," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Gatot Saptadi di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, sebelumnya pihaknya telah melakukan inventarisasi potensi bencana kekeringan di lima kabupaten/kota menjelang puncak musim kemarau 2015.
Sesuai hasil pemetaan sementara, dampak kekeringan sudah mulai teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul bagian selatan dan Kulon Progo bagian utara.
"Yang sudah mulai terlihat di Gunung Kidul, sementara kabupaten lainnya belum signifikan," kata dia.
Gatot mengatakan sebelumnya telah dilakukan kegiatan pendistribusian air bersih, khususnya di Gunung Kidul pada pertengahan Ramadhan 2015, namun kegiatan itu mampu dilakukan secara mandiri oleh kabupaten setempat.
"Sudah dilakukan droping air, melalui kabupaten masing-masing," kata dia.
Kendati demikian, ia berharap masing-masing kabupaten dapat berkoordinasi secara intensif mengenai stok air yang dimiliki, sehingga apabila memerlukan bantuan pasokan air dapat segera disiapkan.
"Persoalan kekeringan adalah bencana tahunan yang sudah sering dihadapi, sehingga kami yakin semua memiliki kesiapan yang cukup," kata Gatot.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan musim kemarau di wilayah DIY pada tahun 2015 akan lebih panjang sekitar 1--2 bulan akibat fenomena El Nino.
Staf Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta Indah Retnowulan mengatakan bahwa akibat potensi El-Nino musim kemarau, diperkirakan hingga akhir November atau awal Desember.
Dalam keadaan normal, kata Indah, musim kemarau di DIY berlangsung hingga Oktober dengan puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus. Hujan dengan intensitas ringan sudah mulai turun pada akhir Oktober 2015.
(T.L007)
Berita Lainnya
DPKP DIY: Stok hewan kurban mencukupi
Jumat, 10 Mei 2024 11:06 Wib
DIY menyiapkan rencana manajemen risiko bencana di Sumbu Filosofi
Kamis, 9 Mei 2024 22:41 Wib
DPKP DIY memantau kesehatan hewan jelang Idul Adha 2024
Rabu, 8 Mei 2024 22:18 Wib
BPBD DIY tidak perpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi
Rabu, 8 Mei 2024 13:24 Wib
Sri Sultan HB X optimistis kabupaten/kota mampu kelola sampah mandiri
Rabu, 8 Mei 2024 0:05 Wib
Masyarakat DIY diimbau panen air hujan antisipasi kekeringan
Rabu, 8 Mei 2024 0:04 Wib
Komisi A DPRD DIY dukung pemda tingkatkan anggaran kampung tangguh bencana
Selasa, 7 Mei 2024 12:12 Wib
Kendalikan harga, Disperindag DIY menggelar pasar murah di Banyuroto
Selasa, 7 Mei 2024 0:03 Wib