Bantul (Antara Jogja) - Pejabat Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tiga sekolah menengah pertama di daerahnya siap menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer yang dijadwalkan pada 9 hingga 12 Mei 2016.
"Dari sebanyak 105 SMP/MTs di Bantul yang melaksanakan UN, tiga sekolah di antaranya siap mengadakan UN berbasis komputer, sementara lainnya menggelar UN berbasis kertas," kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar Bantul Totok Sudarto di Bantul, Selasa.
Tiga sekolah yang akan mengadakan UN berbasis komputer itu menurut dia, yaitu SMP Negeri 3 Pandak, SMP Negeri 1 Sewon dan SMP Kesatuan Bangsa, sementara mata pelajaran yang diujikan dalam UN SMP/MTs tersebut yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.
Ia mengatakan, ketiga SMP itu dinilai memenuhi syarat menyelenggarakan UN berbasis komputer, karena ketersediaan perangkat komputer di sekolah memenuhi jumlah 30 persen dari total siswa kelas sembilan, sehingga harapannya tidak ada kendala dalam pelaksanaan ujian.
"Untuk UN berbasis komputer jenjang SMP baru tahun ini, karena tahun kemarin (2015) tidak ada, sehingga ini yang pertama. Kami harap tahun yang akan datang lebih banyak lagi (jumlah SMP penyeleggara UN berbasis komputer)," katanya.
Ia mengatakan, terkait persiapan UN berbasis komputer jenjang SMP/MTs, masing-masing pihak sekolah sudah diminta menyiapkan genset guna mengantisipasi kalau terjadi pemadaman listrik, meskipun sebelumnya pihaknya sudah berkoordiasi dengan PLN supaya tidak ada pemadaman listrik.
Sementara itu, menurut dia, berdasarkan data Dinas Pendidikan Dasar Bantul, jumlah peserta UN SMP/Mts di Bantul pada 2016 sebanyak 12.332 siswa, ribuan siswa kelas sembilan tersebut akan mengikuti ujian di 105 sekolah tersebar di 17 kecamatan se-Bantul.
Menurut dia, hasil UN SMP/MTs nantinya akan digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang sekolah selanjutnya, sehingga guru sekolah diimbau agar tidak menakut-nakuti siswa dalam pelaksanaan UN, namun menciptakan suasana yang ceria dan kondusif dalam menyambut UN.
"UN bukan sebagai penentu kelulusan, akan tetapi hasilnya untuk seleksi ke jenjang pendidikan lebih lanjut, oleh sebab itu kami minta ke guru jangan menakuti-nakuti siswa dengan UN. Kami harap siswa juga belajar dengan sungguh-sungguh," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Bupati Sleman : Pelaksanaan UNBK memenuhi prosedur penanganan COVID-19
Kamis, 19 Maret 2020 14:25 Wib
UNBK SMK di Bantul dilaksanakan dengan antisipasi COVID-19
Rabu, 18 Maret 2020 19:31 Wib
UNBK SMK di Yogyakarta sempat diwarnai masalah token pembuka soal
Senin, 16 Maret 2020 15:52 Wib
Disdik Kota Yogyakarta intensifkan persiapan UNBK SMP
Senin, 27 Januari 2020 9:18 Wib
Rerata nilai UNBK SMP 2019 di DIY naik signifikan
Selasa, 28 Mei 2019 17:08 Wib
Persiapan USBN-UNBK di Gunung Kidul berjalan baik
Minggu, 21 April 2019 18:55 Wib
Pelaksanaan UNBK di DIY tanpa gangguan
Senin, 1 April 2019 22:46 Wib
UNBK SMA di Sleman tanpa kendala
Senin, 1 April 2019 15:08 Wib