Masyarakat Gedangsari diimbau waspadai cuaca ekstrem

id cuaca ekstrem

Masyarakat Gedangsari diimbau waspadai cuaca ekstrem

Ilustrasi perkiraan cuaca (istimewa)

Gunung Kidul (Antara) - Masyarakat Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diimbau untuk mewaspadai cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir, khususnya penduduk yang tinggal daerah perbukitan dan rawan longsor.

Camat Gedangsari Setiawan di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan dirinya sudah meminta korban dan warga sekitar yang berpotensi terancam longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami sudah koordinasi dengan semua kepala desa, agar warga waspada karena hingga kini cuaca ekstrem masih terjadi. Risiko longsor di Kecamatan Gedangsari cukup tinggi sehingga kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan," kata Setiawan.

Ia mengatakan Gedangsari rawan longsor. Sepanjang 2016, dari Januari sampai sekarang tercatat sudah 30 kali longsor. Hal ini disebabkan wilayah Gedangsari berbukit, dan sebagian warganya tinggal di bawah lereng bukit.

"Kami sudah minta mereka untuk meningkatkan kewaspadaan kalau terjadi hujan lebat," tuturnya.

Untuk mengantisipasi, pihaknya sudah koordinasi dengan perangkat desa setempat sehingga jika terjadi hujan deras, longsor bisa diminimalisir. Selain itu, pihaknya juga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk Desa Siaga Bencana agar memudahkan koordinasi.

"Warga juga sudah membuat saluran air sehingga ketika hujan deras air bisa mengalir, tidak sampai menggerus lereng bukit," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo menyampaikan wilayah Gedangsari merupakan wilayah rawan longsor di samping lima kecamatan lain yakni Patuk, Ngawen, Nglipar, Semin dan Ponjong. Dari laporan sementara selama November sampai Desember sudah ada 15 kali longsor di wilayah Gedangsari.

"Kami mengingatkan masyarakat selalu waspada. Apalagi saat BMKG sudah mengingatkan hujan deras atau cuaca ekstrem akan terjadi sampai Januari mendatang," tuturnya.

(KR-STR)