LKY: masyarakat harus berani laporkan iklan menipu

id masyarkat harus berani

LKY: masyarakat harus berani laporkan iklan menipu

Ilustrasi (Foto pijanvijan.blogspot.com)

Jogja (Antara Jogja) - Masyarakat harus memiliki keberanian untuk melaporkan setiap iklan yang memiliki indikasi penipuan, kata Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta Widijantoro.

"Kita setiap hari adalah konsumen iklan yang ditayangkan oleh media informasi, namun apakah semua iklan itu valid, tentu kita perlu mengkritisinya," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Widijantoro mengatakan seluruh elemen masyarakat pada dasarnya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan informasi yang benar dan di sisi lain pengusaha memiliki kewajiban menyajikan informasi sesuai dengan etika informasi yang benar.

"Sampai saat ini upaya untuk memberikan tindakan tegas untuk iklan bohong dan iklan menyesatkan masih belum maksimal. Masih jarang kita dengar "punishment" yang berat dan tegas dijatuhkan kepada pembuat iklan bohong,"katanya.

Sementara itu, dia menyayangkan kebanyakan dari masyarakat yang cenderung acuh saat menjadi korban penipuan iklan karena merasa belum mengalami kerugian yang besar.

"Seringkali kita semua yang tidak disadari menjadi korban penipuan memaklumi karena kerugian yang dialami mungkin tidak terlalu besar, padahal fungsi laporan itu seharusnya bukan persoalan secara personal dia selesai, tetapi memiliki dampak kepada orang banyak juga,"katanya.

Widijantoro mengatakan, selama 2012 hampir 33 aduan yang diajukan oleh masyarakat sesungguhnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah bersumber dari iklan-iklan yang tidak sesuai dengan produk atau barang yang ditawarkan.

"Setiap kronologi pengadu atau konsumen produk yang merugikan, yang saya pelajari selam ini, bahwa sesungguhnya mereka tentunya tertarik dari iklan yang belum jelas kebenaranya sehingga membeli produk tersebut,"katanya.

Meskipun Yogyakarta adalah kota pelajar, namun kata dia, masih banyak masyarakat yang belum terinformasi untuk mengkonsum si informasi periklanan yang benar.

"LKY memperkirakan hingga saat ini masih terdapat 60 hingga 70 persen masyarakat di DIY yang belum terinformasi dalam mengkonsumsi informasi sehingga menjadi korban iklan bohong ,"katanya.


(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024