Perhotelan tekankan efisiensi energi hadapi kenaikan TDL

id perhotelan tekankan efisiensi

Perhotelan tekankan efisiensi energi hadapi kenaikan TDL

Ilustrasi (Foto agendajogja.com)

Jogja (Antara Jogja) - Industri perhotelan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan menekankan efisiensi energi untuk menghadapi kenaikan tarif dasar listrik tahap kedua pada April ini.

"Efisiensi energi akan dilakukan untuk menekan biaya operasional hotel yang tinggi, karena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahap kedua sebesar 4,3 persen pada bulan ini," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Istijab Danunegoro, Minggu.

Ia mengatakan kenaikan TDL yang dibebankan pada pengguna listrik di atas 900 volt ampere (VA) itu, sangat terasa bagi pengelola hotel, karena sekitar 70 persen operasional hotel membutuhkan tenaga listrik.

"Kenaikan TDL pada tahap pertama saja sudah memberatkan biaya operasional perhotelan, apalagi tahap kedua," katanya.

Namun, menurut dia, upaya menyikapi kenaikan TDL dengan efisiensi energi lebih tepat dilakukan daripada menaikkan tarif kamar hotel, mengingat persaingan antarhotel di DIY masih tinggi.

"Menaikkan harga atau tarif hotel justru berpotensi mengurangi okupansi, sehingga hal itu tidak mungkin dilakukan," katanya.

Namun demikian, kata dia, efisiensi atau penghematan pemakaian listrik akan diupayakan agar tidak mengurangi kenyamanan serta kualitas pelayanan.

"Upaya penghematan tersebut misalnya dalam hal pemakaian AC, pemanas, serta mesin cuci pakaian," katanya.

Sementara itu, menurut dia, sejak Januari hingga April 2013 bisnis perhotelan di daerah ini masih dalam masa sepi kunjungan atau "low season".

Oleh karena itu, kata dia, diperlukan upaya meningkatkan pelayanan, termasuk penyesuaian tarif hotel.

"Saat `low season` rata-rata industri perhotelan tidak berani menaikkan tarif, apalagi bagi hotel nonbintang. Justru biasanya bersaing menurunkan tarif," katanya.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024