Teater Gandrik gladi bersih pementasan "Gundala Gawat"

id teater gandrik gladi bersih

Teater Gandrik gladi bersih pementasan "Gundala Gawat"

Ilustrasi (Foto tamanismailmarzuki.com)

Jogja (Antara Jogja) - Sejumlah seniman yang tergabung dalam "Teater Gandrik" melakukan gladi bersih pementasan "Gundala Gawat" di Taman Budaya Yogyakarta, Senin malam.

"Gladi resik ini adalah untuk pemantapan dan evaluasi kesiapan pementasan besok (Selasa 16/4). Hasilnya saya yakin sudah siap dipentaskan," kata penata laku Djaduk Ferianto usai melakukan evaluasi dan gladi resik pementasan "Gundala Gawat".

Menurut dia kesiapan pementasan teater tersebut juga didukung aktor-aktornya yang secara keseluruhan merupakan pemain teater senior di Yogyakarta.

"Saya hanya menyiapkan alur naskah saja. Saya kembalikan kepada awak panggung yang sudah terbiasa memainkan teater," katanya.

Sesuai karakter dari teater gandrik, kata dia, pemeran bebas keluar masuk dari karakter tokoh yang diperankan dengan karakter aslinya sendiri.

Pentas itu antara lain akan didukung aktor kawakan seperti Susilo "Den Baguse" Nugroho, Butet Kertaredjasa, Harya Suraminata, Jujuk Prabowo.

Serta beberapa aktor muda juga ambil bagian dalam pentas tersebut di antaranya Broto, Ucup, Atut, Feri, Nunung, dan Linda.

Sementara itu, dia mengatakan latihan pementasan teater yang telah dimulai bulan Desember 2012 itu juga tidak bisa dibilang mudah.

Sebab, kata dia, selain persiapan yang terus dilakukan secara intens, naskah teater juga harus mengalami perombakan dari naskah aslinya yang berbahasa Jawa.

"Ada penyesuaian-penyesuaian yang harus terus dilakukan karena kami ingin menyajikan yang terbaik,"katanya.

Namun demikian, semakin banyak penonton juga akan berpengaruh terhadap jalannya pementasan sehingga mejadikan pertunjukan lebih hidup.

"Kami ingin merayakan kebersamaan dalam jagad teater. Penonton menjadi bagian integral dari jalannya pentas besok," katanya.

Menurut dia, penonton yang akan datang besok masing-masing akan mendapatkan perenungan tersendiri terkait pesan yang secara tersirat memberikan kritik terhadap pemerintah namun dibungkus dengan alur cerita komik Gundala.

"Dalam substansi ceritanya juga memberikan sindiran bahwa suatu sistem yang kita harapkan sebagai angin segar perubahan ternyata sama saja," katanya.

Sementara itu, penulis komik "Gundala Putera Petir", Harya Suraminata atau akrab disapa Hasmi yang sekaligus memerankan tokoh Hasmi dalam cerita tersebut mengaku menikmati dan tidak ada kesulitan dalam melakoni perannya.

Sebab, menurut seniman Yogyakarta yang mengaku telah menggeluti seni peran sejak tahun 1965 itu tinggal menyesuaikan dengan karakter aslinya sebagai komikus.

"Bahwa nanti ada kekurangan itu mungkin saja, tapi saya enjoy memerankannya," katanya.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024