Menko Kesra harapkan program KB tidak stagnan

id menko kesra harapkan

Menko Kesra harapkan program KB tidak stagnan

Menko Kesra Agung Laksono (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengharapkan program Kependudukan dan Keluarga Berencana terus dibenahi agar tidak mengalami stagnasi di masa mendatang.

"Program kependudukan dan keluarga berencana nasional dalam sepuluh tahun terakhir ini berada pada posisi stagnan," kata Agung Laksono di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan perlu dilakukan berbagai pembenahan dalam program kependudukan dan keluarga berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. "Perlu segera ada revitalisasi untuk menyukseskan program kependudukan dan keluarga berencana," katanya.

Hal itu, kata dia, mengingat hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan angka kebutuhan pelayanan Keluarga Berencana yang belum terlayani masih tinggi dan jauh dari harapan pemenuhan target rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) II.

Menurut Menko Kesra, intervensi dan pembenahan manajemen program KKB mendesak dilakukan mengingat pula hasil sensus penduduk 2010 menunjukkan beberapa indikator demografi nasional berada di luar target.

Agung Laksono juga mengemukakan, hasil SDKI 2012 menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding hasil survei yang dilakukan pada 2007.

Survei menemukan terdapat kematian ibu melahirkan 359 per 100 ribu kelahiran. Padahal, pada survei 2007 angka kematian ibu hanya 228 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.

Menko Kesra mengatakan peningkatan angka kematian ibu merupakan pekerjaan besar yang harus segera diatasi.

Sesuai dengan Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) 2015, angka kematian ibu ditargetkan berada di angka 102 per 100 ribu kelahiran hidup. Menurut Menko Kesra, target itu menjadi utang program besar yang harus segera dibereskan Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait.

Sementara itu, Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan, laporan awal hasil SDKI 2012 menunjukkan, pembangunan KKB belum mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada RPJM 2010-2014.

Angka kelahiran total (TFR) masih tetap menunjukkan angka 2,6 anak per wanita. "Ini berarti, TFR tidak mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir," katanya.

(W004)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024