Hatta Rajasa berharap bandara Kulon Progo terealisasi

Kulon Progo (Antara Jogja) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan rencana pembangunan bandara segera terealisasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Hatta di Kulon Progo, Kamis, saat ini Bandara Adi Sutjipto sudah sangat padat untuk menjadi bandara.

"Kita lihat, di DIY ini bandaranya audah padat. Saya tadi menggunakan jasa pesawat, tapi belum mendarat harus berputar-putar selama 30 menit, artinya kepadatannya sangat tinggi," kata Hatta Rajasa seusai menghadiri acara "Sambung Rasa Bagi Ilmu" di Kawasan Waduk Sermo.

Ia mengharapkan bahwa bandara baru nanti menggunakan lahan 600 hektare. Selain itu, ia berharap tidak ada masalah terkait pembebasan lahan.

"Kami mengharapkan adanya bangunan bandara internasional yang lebih besar dengan menggunakan lahan 600 hektare. Harapannya dapat mempercepat konektifitas antardaerah dan antarnegara," kata Hatta.

Menurut Hatta, dengan adanya bandara di Kulon Progo akan meningkatkan perekonomian warga, mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat karena budaya, pendidikan, pariwisata dan sektor jasa akan terakselarasi.

"Ini akan mempercepat mengurangi angka kemiskinan di DIY, khususnya Kulon Progo," katanya.

Ia mengatakan rencanya pembangunan bandara masuk dalam Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I)�yang sangat diminati swasta.

"Kami pemerintah pusat hanya mendukung dari insentif fiskal. Jadi,kami akan membantu memberikan kerja sama seperti masalah pajak," kata Hatta.

Terkait persoalan lahan, lanjut Hatta, pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Sebab, itu sangat penting. Seperti bandara di Lombok, awalnya juga banyak ditentang warga, tapi setelah menikmati dampaknya, masyarakat semakin berkembang dan menjadikan bandara sebagai ikon.

Sementara itu, terkait adanya benturan rencana pembangunan antara bandara dan pasir besi, kata Hatta, dirinya sudah bicara dengan Gubernur DIY.

"JMI sepakat tidak menggunakan menara cerobong tinggi. Semoga segera terealisasi," katanya.



(KR-STR)