Pengelolaan Geoparks Gunungsewu diharapkan bisa berkelanjutan

id Gunung Api Purba Nglanggeran

Pengelolaan Geoparks Gunungsewu diharapkan bisa berkelanjutan

Keindahan kawasan Gunung Api Purba Nglenggeran di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat indah dan menawan. Pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan masyarakat perdesaan dan segarnya udara. (Foto ANTARA/Mamiek)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pengelolaan kawasan Geoparks Gunungsewu di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan bisa berkelanjutan, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat sekitar dan membangun kebersamaan.

"Para pemangku kepentingan diharapkan tetap mempunyai komitmen yang sama dalam pengelolaan Geoparks Gunungsewu sehingga akan terjaga keberlangsungannya," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Selasa.

Saat menerima Tim Evaluasi Expiring Geoparks Gunungsewu yang juga Asessor The Global Geoparks Network (GGN) Kristin Rangers, ia mengatakan kawasan Geoparks Gunungsewu harus menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

"Dengan demikian akan bisa saling membantu antardaerah. Hal itu bisa dimulai dengan potensi-potensi yang ada," katanya.

Menurut dia, kawasan Geoparks Gunungsewu yang akan diusulkan ke UNESCO pada September 2014 itu berbeda dengan warisan budaya biasa sehingga aspek-aspek yang mengelilinginya harus diintegrasikan.

"Dengan demikian bukan menjadi kawasan yang terbatas, tetapi masyarakat di sekelilingnya yang ada harus bisa menjaga warisan tersebut dan mendapat manfaat darinya," kata Sultan.

Kristin Rangers mengatakan kawasan Geoparks Gunungsewu akan dievaluasi lebih lanjut dalam jangka waktu empat tahun sekali.

Menurut dia, hal itu akan menjadi tantangan bagi tiap-tiap daerah dalam pengembangannya yakni Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

"Ke depan perlu geosains yang terlibat agar Gunungsewu bisa menjadi geoparks yang baik," kata Kristin.

(B015)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024