Jogja (Antara Jogja) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pemerintah daerah setempat mengembangkan objek wisata baru guna mendukung tingkat okupansi atau keterisian kamar hotel.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono di Yogyakarta, Senin, mengatakan tingkat okupansi atau hunian rata-rata kamar hotel di DIY saat ini terus mengalami penurunan. Hal itu disebabkan semakin bertambahnya jumlah hotel, tanpa disertai dengan penyediaan objek wisata baru.
"Mengizinkan hotel baru berdiri, harus disertai dengan upaya timbal balik mendorong tingkat keterisian kamar hotel, antara lain dengan menambah objek wisata baru," kata Deddy.
Menurut dia jumlah kamar hotel di DIY saat ini telah melampaui tingkat kunjungan wisata. Kondisi itu, menurut dia menjadi pemicu penurunan tingkat okupansi rata-rata hotel tahun ini mencapai 10-15 persen jika dibandingkan 2013.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, jumlah hotel di Yogyakarta sampai awal tahun 2013 adalah 401 unit, terdiri dari 39 hotel berbintang dan 362 hotel non bintang.
"Menurut kami sudah tidak perlu (pembangunan hotel baru), karena sudah "oversupply"," kata dia.
Selanjutnya, menurut Deddy, penambahan wahana wisata dapat berbanding lurus dengan lama tinggal wisatawan yang secara bersamaan mendukung keterisian kamar hotel. Dengan upaya penambahan objek atau wahana wisata baru di DIY, menurut dia, diharapkan dapat mengimbangi terus bertambahnya jumlah hotel di daerah itu.
Menurut dia, kunjungan wisata di DIY hingga saat ini masih dominan di seputar Kabupaten Sleman, Gunung Kidul. Sementara Kulon Progo, dan Bantul masih belum maksimal dikunjungi.
"Bantul misalnya, paling banyak hanya monoton di Pantai Parangtritis saja, sementara Kulon Progo justru hampir tidak tersentuh. Padahal masih banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di wilayah itu," kata dia.
Upaya lain yang perlu diperhatikan pemerintah daerah, ia menambahkan, yakni mencakup penyempurnaan infrastruktur akses wisata, insiatif pembuatan even-even wisata secara kreatif, serta upaya memperluas promosi wisata di DIY.(KR-LQH)
Berita Lainnya
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Gubernur DIY: Syawalan momentum pemersatu melalui silaturahim
Jumat, 3 Mei 2024 17:18 Wib
Bulog agar perkuat cadangan pangan di Sleman, DIY, dari produksi dalam negeri
Jumat, 3 Mei 2024 9:05 Wib
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Pemerintah menetapkan Desa Nglanggeran di Gunungkidul, DIY, menjadi Desa Keuangan
Jumat, 3 Mei 2024 0:09 Wib
Hari Buruh 2024, Eko Suwanto desak pemda naikkan UMP DIY agar buruh lebih sejahtera
Kamis, 2 Mei 2024 22:38 Wib
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto komitmen tingkatkan kesejahteraan guru
Kamis, 2 Mei 2024 22:34 Wib
Kemenkumhan DIY melayani pembuatan paspor jemput bola di UII
Rabu, 1 Mei 2024 0:39 Wib