Aptisi: inklusivitas perlu dikembangkan untuk cegah konflik

id aptisi edy suandi

Aptisi: inklusivitas perlu dikembangkan untuk cegah konflik

Ketua Aptisi Edy Suandi Hamid (edy suandi)

Jayapura (Antara Jogja) - Inklusivitas perlu dikembangkan di Indonesia untuk mencegah terjadinya konflik antarmasyarakat, kata Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi Hamid.

"Pengembangan inklusivitas akan melahirkan sikap saling pengertian dan harmoni di antara masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman suku, agama, budaya, ras, dan golongan," katanya di Jayapura, Sabtu.

Pada pidato ilmiah wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Muhammadiyah Jayapura, ia mengatakan pengembangan inklusivitas juga dapat menghindarkan munculnya gerakan-gerakan radikal yang bisa menimbulkan instabilitas berkepanjangan dan merugikan bangsa ini.

Menurut dia, pola pikir inklusivitas akan mempermudah pemahaman dan penerimaan terhadap pluralisme yang ada di Indonesia, yang wilayahnya sangat besar dan penuh dengan keragaman suku, agama, budaya, ras maupun golongan.

"Oleh karena itu, inklusivitas dan pluralisme perlu dikembangkan terutama dalam pendidikan di Indonesia," kata mantan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu.

Ia mengatakan Stikom Muhammadiyah patut diapresiasi karena dari 146 orang yang diwisuda, sebanyak 126 orang atau 86,3 persen di antaranya beragama Katolik/Kristen dan hanya 20 orang atau 13,7 persen yang beragama Islam.

"Hal itu menunjukkan upaya mencerdaskan anak bangsa yang dilakukan perguruan tinggi Muhammadiyah tidak hanya bagi komunitas Muslim, melainkan juga umat lainnya," katanya.

Ia mengatakan hal itu menunjukkan inklusivitas Muhammadiyah yang merupakan ormas berbasis Islam, yang tidak membeda-bedakan agama dalam kiprahnya membangun bangsa ini.

Perguruan tinggi Muhammadiyah yang berkembang di daerah-daerah Papua seperti Manokwari, Jayapura, dan Sorong maupun di Nusa Tenggara Timur (NTT) seperti Kupang justru menampung mahasiswa paling banyak beragama non-Islam.

"Oleh karena itu, apa yang dilakukan perguruan tinggi Muhammadiyah, khususnya Stikom Muhammadiyah tersebut harus terus dilanjutkan dan dikembangkan," kata Edy.

Wisuda 146 orang itu dilakukan Ketua Stikom Muhammadiyah M Syukri dan dihadiri Koordinator Kopertis Wilayah XIV Simbiak.

(B015)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024