OJK ajak masyarakat Gunung Kidul melek keuangan

id ojk ajak masyarakat

OJK ajak masyarakat Gunung Kidul melek keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (Foto Istimewa)

Jogja (Antara Jogja) - Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta mengajak masyarakat di Padukuhan Jetis, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta agar melek berbagai sektor jasa keuangan serta layanan dan produknya.

"Kami harap khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga mengerti produk jasa keuangan seperti asuransi, atau berbagai bentuk produk jasa keuangan lainnya," kata Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY, Dhani Surya Sinaga dalam acara "Edukasi dan Literasi Keuangan" dengan kelompok wanita tani di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Sabtu.

Menurut dia, kesadaran untuk memahami berbagai produk keuangan baik bank maupun non-bank, disebabkan saat ini marak dijumpai berbagai modus penipuan berkedok investasi atau produk jasa keuangan lainnya.

Ia berharap agar masyarakat di sekitar wilayah objek wisata Kali Suci, Gunung Kidul tersebut berinisiatif melapor ke OJK, ketika menemui penawaran pinjaman atau investasi di luar kewajaran. Ia mencontohkan, misalnya penipuan tersebut berupa penawaran penanaman uang dengan keuntungan 5-30 persen, langsung per bulan.

Inisiatif pelaporan tersebut, menurut dia, bertujuan untuk mengecek legalitas penyedia jasa keuangan yang dicurigai. Masyarakat, kata dia, dapat melakukan menghubungi nomor pengaduan OJK, 500655.

"Atau ketika ada orang tiba-tiba menawarkan pinjaman Rp100 juta, bisa melapor ke kami, apakah benar lembaga keuangannya sudah terdaftar di OJK," kata dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Bank OJK DIY, Ermawan mengatakan selain mengerti ikhwal produk jasa keuangan, masyarakat khususnya ibu rumah tangga juga perlu memahami cara pengelolaan keuangan, misalnya dengan menabung di bank.

Menurut Ermawan, teknik pengelolaan uang di kalangan masyarakat kebanyakan masih belum tepat. Hal itu, menurut dia, menjadi sebab sedikitnya kemampuan masyarakat menabung di bank.

"Logikanya sekarang harus dibalik, jika mendapatkan uang atau gaji, yang didahulukan adalah menabung sebagian sebelum uang itu dibelanjakan," kata dia.

(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024